Bengkulu, mediabengkulu.co – Upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menjadikan Danau Dendam Tak Sudah menjadi kawasan wisata alam semakin dimatangkan.
Beberapa fasilitas bakal dibangun di lokasi Danau Dendam Tak Sudah, bahkan rancangan pembangunan sudah dibuat oleh pihak Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Bersama dinas terkait, yang meliputi Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Yuliswani, mengatakan fasilitas yang bakal dibangun di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah.
Seperti tempat parkir yang dapat menampung ratusan kendaraan sepeda motor maupun mobil, dan fasilitas panggung gedang untuk pertunjukan event rutin di kawasan wisata.
“Panggung ini dirancang dengan kapasitas 400 orang,” ungkap Yuliswani, saat rapat pembahasan teknis pengelolaan kawasan wisata di Ruang Rapat Rafflesia, Kamis (13/6/2024).
Selain itu, juga bakal dibangun fasilitas olahraga air berupa perahu dayung, kano, dan bebek kayuh, serta 36 kios yang terdiri dari 18 kios untuk souvenir khas Bengkulu dan 18 kios kuliner.
Ada juga fasilitas jogging track dan dibangun panggung kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai area olahraga indoor komunitas seperti yoga, zumba, dan lain-lain.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, mengatakan pengelolaan kawasan Danau Dendam Tak Sudah ditargetkan akan berlanjut pada awal tahun 2025 mendatang.
Pembangunan fasilitas Danau Dendam Tak Sudah ini, berdasarkan hasil tindak lanjut dari focus group discussion I yang telah dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI pada tanggal 7 Juni lalu.
“FGD kedua sekitar bulan Juli, sedangkan target lelang paling lambat akhir tahun 2024, sehingga pekerjaan sudah dapat dilaksanakan pada awal tahun 2025 mendatang,” terang Isnan.
Dengan dibangunnya fasilitas di Danau Dendam Tak Sudah, pemerintah Provinsi Bengkulu mentargetkan pendapatan asli daerah dari pengeloaan kawasan wisata mencapai Rp 361 juta per bulan. (MC)
Editor : Sony