Festival Durian Langka II Rejang Lebong Digelar, 71 Jenis Varietas Dinilai

Dewan juri menilai durian yang diikutsertakan dalan festival. (foto: Yurnal/mediabengkulu.co)

Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Festival Durian ke-II yang digelar secara mandiri oleh Yayasan Lingkungan Hidup Semangat Bersama diikuti sebanyak 71 jenis varietas durian dari 5 kecamatan wilayah Lembak, Kabupaten Rejang Lebong.

Sebanyak 71 jenis varietas durian dengan rincian 54 varietas durian langka isi warna dan 17 durian standar isi warna putih, akan dinilai oleh tim juri yang didatangkan dari Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian BSIP Provinsi Bengkulu dan pemerhati durian dari PT. Meroke Tetap Jaya Jakarta.

“Hari ini 4 juri akan melakukan penilaian terhadap 71 varietas durian dari 5 kecamatan, Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Binduriang dan PUT. Tim juri dari BSIP dan pemerhati durian,” jelas Ishak Burmansyah, penanggung jawab festival lapangan pasar PUT, Minggu (19/1/2025).

Dikatakan Ishak Burmansyah, tujuan dari pelaksanaan festival ini adalah untuk menjaga dan melestarikan pohon durian jenis langka di 5 kecamatan untuk dikembangkan.

“Melestarikan dan menjaga pohon durian lokal jenis langka, adalah tujuan utama festival ini” ungkap Ishak Burmansyah.

Prosesi penilaian ke-71 varietas durian unggul itu dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Amrul Eby, serta dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Dodi Syahdani.

Dalam sambutannya, Amrul Eby mengatakan durian lokal varietas langka memang perlu dilestarikan. Ciri khas rasanya yang legit, belum mampu dikalahkan oleh durian import.

“Festival ini merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan dan mengembangkan durian unggul lokal. Rasa durian lokal ini sangat legit dan tidak bisa dikalahkan durian impor seperti durian montong dan musang king. Varietas lokal unggul inilah yang perlu kita lestarikan,’’ kata dia.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Dodi Syahdani, berharap produksi durian unggul petani ini dapat dijadikan salah satu produk olahan UMKM.

“Musim durian ini hanya terjadi 1 tahun sekali. Untuk itu, durian yang dipanen ini dapat dijadikan produk olahan lempuk yang memiliki nilai jual tinggi. Kita berharap, produk ini dapat dikembangkan melalui usaha UMKM,’’ ujar Dodi.

Disisi lain, tim juri yang terdiri dari Hamdan, Irma Calista, Purwo Lelono dari BSIP Provinsi Bengkulu dan Catur Dian Mirzan dari PT. Meroke Tetap Jaya.

Memaparkan beberapa kreteria dari Kementerian Pertanian yang menjadi tolak ukur penilaian seperti tampilan luar, tampilan dalam, ponge atau ketebalan daging, rasa dan keunikan.

“Ada beberapa kreteria penilaian durian berdasarkan kreteria dari Kementerian Pertanian. Yakni tampilan luar, tampilan dalam, ponge atau ketebalan daging, rasa dan keunikan,’’ jelas Hamdan, selaku Ketua Dewan Juri.

Durian yang meraih juara I, II, III dan harapan I, II. Dewan juri akan melakukan penelusuran pohonnya. Untuk itu, setiap durian yang diikutkan dalam festival ini harus memiliki asal usul yang jelas.

“Setelah kita periksa pohonnya, maka pohon durian juara itu akan kita upayakan untuk dijadikan pohon induk yang bisa diambil entrisnya. Hanya saja proses pembuatan dan penyebaran bibit dari durian juara itu masih perlu diproses hingga bisa dilepas,’’ tutur Hamdan.

Laporan: Yurnal // Editor: Sony