Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Wakil Bupati Rejang Lebong, Hendri, turut serta dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin pagi (14/4/2025).
Rakor ini merupakan agenda rutin yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri untuk memantau perkembangan harga pangan dan inflasi di seluruh Indonesia.
Rakor dipimpin langsung oleh Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw. Dan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Kepala Badan Pusat Statistik RI, Adininggar Widyasanti.
Dalam rakor tersebut, Tomsi menyoroti komoditas utama penyumbang inflasi di minggu kedua April 2025, yaitu cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
Ia mendorong seluruh kepala daerah untuk menggalakkan penanaman tiga komoditas ini di daerah masing-masing.
“Tak perlu lahan luas, yang penting cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah. Penanaman cabai dan bawang bisa menjadi solusi konkret menghadapi lonjakan harga,” ujar Tomsi.
Sementara itu, Kepala BPS, Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa sejumlah daerah mengalami kenaikan harga bahan pokok.
Provinsi Bengkulu sendiri tercatat berada di peringkat enam di Sumatera sebagai wilayah dengan kenaikan harga tertinggi.
“Di minggu kedua April, cabai merah naik 6,27 persen, cabai rawit 6,15 persen, dan bawang merah naik tajam hingga 8,67 persen. Harga rata-rata nasional mencapai Rp55.407/kg untuk cabai merah dan Rp45.872/kg untuk bawang merah,” jelas Adininggar.
Hendri, menyatakan kesiapannya menindaklanjuti arahan pemerintah pusat, terutama dalam upaya menekan inflasi di daerah.
“Kami akan evaluasi bersama OPD terkait agar langkah-langkah strategis bisa segera diterapkan. Penanaman komoditas penyumbang inflasi menjadi prioritas kami ke depan,” kata Hendri.
Rakor ini juga diikuti oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkab Rejang Lebong. Seperti Asisten II Setdakab, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, hingga perwakilan camat.
Dengan adanya rakor ini, diharapkan koordinasi antara pusat dan daerah semakin solid. Untuk menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi saat ini.
Sumber: Mitra Humas