Bengkulu,mediabengkulu.co – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah, memberikan pandangan positif terhadap pengembangan dan pelestarian Kain Besurek, Sentuhan islami berupa motif kaligrafi Arab menjadikan kain besurek dianggap sakral dan di jadikan warisan budaya khas Bengkulu, Senin (27/11/2023) kemaren.
Sefty menegaskan tak heran, penggunaan kain ini dulu hanya terbatas pada acara adat. Sempat surut popularitasnya, kini kain besurek dikembangkan dalam wajah modern agar eksistensinya tetap terjaga.
“Kain Besurek bukan hanya sekedar kain, melainkan warisan budaya yang membawa cerita dan makna mendalam. Kami akan mendukung upaya pelestarian dan pengembangan Kain Besurek sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga,” ujar Sefty.
Sefty juga menekankan pentingnya memasukkan unsur lokal dalam pengembangan Kain Besurek.
“Melibatkan komunitas lokal dalam proses produksi akan memastikan bahwa setiap potongan kain memiliki nilai artistik dan tradisional yang kuat. Dengan demikian, Kain Besurek tidak hanya menjadi produk komersial, tetapi juga membawa nilai-nilai lokal yang melekat,” kata Sefty
Batik sudah menjadi identitas bangsa Indonesia, sebagai ekspresi budaya yang sarat akan makna simbolis dan nilai estetika yang tinggi. Batik adalah karya seni yang tak hanya diapresiasi oleh bangsa Indonesia, tetapi juga telah diakui dunia sebagai warisan budaya Indonesia. (Adv/mb)