Bengkulu, mediaBengkulu.co – Region Manager Retail Sales Sumbagsel, Awan Raharjo bersama Komite BPH Migas, Halim.
Audiensi dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, membahas permasalahan panjangnya antrean BBM di SPBU Bengkulu, di Balai Raya Semarak, Kamis (15/8/2024).
Awan Raharjo menjelaskan, salah satu penyebab utama antrean panjang di SPBU Bengkulu, akibat tidak berfungsinya salah satu pipa Pertamina di depot Pulau Baai.
Insiden ini telah memaksa Pertamina untuk mengandalkan pipa alternatif yang saat ini masih berfungsi.
“Kami telah mengoptimalkan pipa lain yang masih berfungsi untuk penyaluran darurat,” ungkap Awan Raharjo.
Selain masalah pada pipa penyaluran, Awan juga mengungkapkan kalau abrasi di Pelabuhan Pulau Baai telah memperparah situasi.
Abrasi tersebut menyebabkan pendangkalan di alur masuk pelabuhan, sehingga kapal pengangkut BBM dengan kapasitas besar tidak dapat berlabuh seperti biasanya.
Sebagai akibatnya, Pertamina terpaksa mengurangi kapasitas kapal yang masuk ke terminal BBM Pulau Baai dari 4.500 ton menjadi hanya 1.500 ton.
Meski demikian, Komite BPH Migas, Halim, menegaskan tidak ada pengurangan pasokan BBM di Bengkulu.
Ia telah memantau langsung situasi di SPBU dan memastikan stok BBM tetap dikontrol dengan baik di seluruh wilayah kabupaten dan kota.
“Saya sudah memeriksa dan memonitor situasi di SPBU. Berdasarkan sistem yang terintegrasi, stok BBM di seluruh kabupaten dan kota tetap terjaga,” jelas Halim.
Sementara Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, pemerintah akan segera mengadakan rapat dengan PT. Pelindo dan pengguna jasa kapal di Pelabuhan Pulau Baai.
Untuk membahas langkah-langkah penanganan masalah abrasi dan pendangkalan di alur pelabuhan tersebut.
“Rencana hari Senin mendatang akan rapat dengan PT. Pelindo dan pengguna jasa kapal di Pelabuhan Pulau Baai, kami berharap masalah ini dapat segera teratasi,” ungkap Rohidin. (MC)
Editor: Sony