Mau Menikah ? Calon Pengantin Wajib Miliki Sertifikat Elsimil

Kota Bengkulu, mediabengkulu.co – Pasangan yang akan menikah, kini diharuskan memiliki sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil.

ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah & Hamil) merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.

Elsimil adalah aplikasi yang dikembangkan oleh BKKBN bersama dengan Kemen Sertifikat Elsimilterian Agama, untuk pencegahan stunting. Berlaku sejak awal tahun 2022.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu, Dewi Dharma, menyampaikan aplikasi Elsimil ini diharapkan, mampu mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting, berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin.

Calon pengantin wajib mengunduh aplikasi ini sebelum menikah. Selanjutnya, mereka mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin.

Aplikasi akan melakukan penilaian otomatis, untuk menentukan apakah kondisi calon pengantin perempuan itu, ideal atau berisiko untuk hamil dan melahirkan.

Di Kota Bengkulu sendiri, Elsimil sudah diberlakukan disetiap kecamatan. Ini juga sebagai upaya pencegahan dini stunting.

“Setiap pasangan wajib mendaftar di Elsimil, guna terdeteksinya kesehatan calon pengantin 3 bulan menjelang pernikahan,” ungkap Dewi, Kamis (16/5/2024).

Berikut Manfaat dan Cara Kerja Elsimil :

1. Alat Skrining Calon Pengantin

Calon pengantin wajib mengisi data di Elsimil untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin. Isinya antara lain biodata, berat badan, tinggi badan, Hb, lingkar lengan atas, informasi tentang paparan asap rokok.

2. Alat Skrining Calon Anak

Calon pengantin yang berisiko akan terus didampingi Tim Pendamping Kesehatan, agar mereka bisa hamil dan melahirkan anak yang sehat. Bagi ibu hamil, TPK akan memberi pendampingan minimal 6 kali selama kehamilan.

3. Data untuk Intervensi Petugas

Dari informasi yang diisikan calon pengantin, maka akan terlihat apakah mereka berisiko melahirkan anak stunting atau tidak. Data ini akan digunakan TPK memberi penyuluhan rutin hingga anak mereka lahir dengan sehat.

4. Media Edukasi

Di dalam aplikasi terdapat informasi tentang kesiapan menikah dan hamil, terutama yang berkaitan dengan risiko stunting. Selain itu ada edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan pencegahan kanker. (**)

Sumber : Media Center Kota Bengkulu