Seluma, mediabengkulu.co – Pihak keluarga dari almarhum D-S (28) menyakini kalau almarhum sengaja dibunuh bukan bunuh diri.
Seperti yang disampaikan Paman almarhum yakni Suryanto (52), saat berlangsungnya proses otopsi di TPU Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, (12/6/2024).
Suryanto mengatakan, kalau almarhum mengeluarkan darah segar dari mulut, hidung, dan telinga tiada henti saat jenazanya dimandikan.
“Kalau bekas tali jeratan dileher memang ada, tapi mana ada orang gantung diri keluar darah dari mulut, hidung dan telinga waktu dimandikan,” terang Suryanto.
Ditambah lagi, kata Suryanto almarhum akhir-akhir ini sering bercerita kalau almarhum sering ribut mulut dengan istrinya.
Dalam perkara ini pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk mengungkapnya.
Almarhum D-S (28), warga asal Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil, yang berdomisili di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
Almarhum dikabarkan meninggal dunia, diduga karena bunuh diri dikediamannya, tanggal 4 Juni 2024 lalu.
Pihak keluarga merasa curiga dan ada kejanggalan atas meninggal almarhum, lantas pihak keluarga langsung membuat laporan ke Sat Reskrim Polresta Bengkulu.
Berdasarkan dari laporan dan permintaan dari pihak keluarga itulah, pihak kepolisian melakukan otopsi terhadap jenaza almarhum.
Kapolres Seluma melalui Kapolsek Talo, Iptu. Mohammad Haryanto turut membenarkan hal tersebut.
Kapolsek Talo mengatakan, pelaksanaan ekshumasi dilaksanakan atas permintaan pihak keluarga karena masih merasa curiga atas beberapa kejanggalan dalam dugaan perbuatan bunuh diri yang dilakukan oleh almarhum.
“Pihak keluarga masih butuh kejelasan penyebab pasti meninggalnya almarhum, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan aman dan kondusif, berakhir pada pukul 13.30 WIB,” terang Haryanto, Rabu (12/6).
Proses otopsi terhadap jenaza almarhum D-S dilakukan oleh Dokter Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Bengkulu, yang pimpin oleh dokter Marlis Tarmizzi.
Dengan didampingi Personel Biddokes, Unit Inafis Sat Reskrim Polresta Bengkulu, Kanit Reskrim Polsek Kampung Melayu, Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Seluma, Personel Polres Seluma dan Polsek Talo, Kepala Desa Taba, serta pihak keluarga almarhum.
“Hasil otopsi masih akan dikaji oleh pihak kedokteran forensik, dan laporan hasil pelaksanaan otopsi akan diberikan kepada penyidik Sat Reskrim Polresta Bengkulu,” kata Haryanto.
Haryanto menuturkan, jika nanti berdasarkan laporan hasil otopsi yang dilakukan oleh dokter forensik menyebutkan ada indikasi penyebab kematian almarhum bukan karena perbuatan bunuh diri.
“Maka pihak keluarga almarhum berencana akan membuat laporan polisi tentang dugaan tindak pidana pembunuhan sesuai yang diatur dalam KUHP,” kata dia.
Laporan : Alsoni Mukhtiar // Editor : Sony