Dari kelurahan ke kelurahan lain, ia selalu mensosialisasikan dan mengimbau para tokoh masyarakat berperan aktif dalam menanggulangi masalah sampah terkhususnya diwilayah masing-masing.
Menurutnya, kebersihan Kota Bengkulu adalah hal yang mutlak diperjuangkan untuk mewujudkan suatu kota yang bersih, asri dan nyaman.
“Mari bapak-ibu jangan pernah lelah untuk terus mengalakkan kebersihan lingkungan di wilayah masing-masing. Jangan sampai sampah ini terus menghantui dan menjadi momok menakutkan untuk kita. Kalau saling bersinergi dan berperan aktif tentu hal ini dapat teratasi,” ungkap Dedy dihadapan para tokoh masyarakat di Kelurahan Jembatan Kecil saat pembagian BOp, Jumat (30/4/2021).
Selain itu, kesadaran masyarakat benar-benar dituntut untuk menjaga kebersihan lingkungan di Kota Bengkulu.
Karena, dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan akan sangat terasa.
Secara fisik, lingkungan yang memiliki tingkat kesadaran rendah, akan terlihat kotor dan tidak nyaman untuk ditinggali.
“Memang perlu kesadaran di tengah masyarakat dalam masalah sampah ini. Boleh dilihat di median jalan hibrida kemarin, banyak sekali sampah dan dijuluki bak sampah terpanjang di dunia karena sepanjang jalanya penuh akan tumpukan sampah. Kesadaran masyarakat pun dituntut disini, segala upaya telah dilakukan, sampai-sampai saya turun tangan mengimbau para masyarakat agar tidak membuang sampah di wilayah tersebut,” tambahnya.
Dikatakan Dedy, seusai ramadan, dirinya meminta para tokoh masyarakat mengalakkan kembali kegiatan gotong royong di wilayah masing-masing.
“Bapak-ibu kalau ada melihat warga membuang sampah sembarangan tolong tegur. Jangan sampai mereka mencemari lingkungan kita, harus ditindak tegas yang melanggar itu,” tuturnya.
Setelah itu, Dedy bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berbagi paket ramadan ceria kepada kaum duafa, fakir miskin dan guru ngaji yang ada di Kelurahan Jembatan Kecil.
Sumber : Media Center Kota Bengkulu
Pewarta : Helentri Septiana