Seluma, mediabengkulu.co – Masyarakat Kabupaten Seluma harus lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue.
Sakha Safran (7) anak dari pasangan Sayidina Mukhlis dan Neti Fariza warga Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, dikabarkan meninggal dunia diduga akibat dari penyakit DBD.
Kepala Desa Jenggalu, Jhon Midarling, mengatakan kalau almarhum sempat dirawat selama empat hari di RSUD M. Yunus Kota Bengkulu.
“Meninggalnya Minggu sore sekitar 17.30 WIB,” kata Jhon Midarling, usai melayat dikediaman almarhum, Minggu (7/4/2024).
Sampai saat ini kakak dari almarhum masih dirawat intensif di RSUD M. Yunus Kota Bengkulu yang juga diduga terinfeksi virus dengue.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma jumlah kasus DBD dari bulan Januari sampai Maret 2024.
Tercatat 161 kasus, dengan rincian bulan Januari 46 kasus, kemudian bulan Februari meningkat menjadi 68 kasus dan di bulan Maret lalu 47 kasus.
Mencegah Lebih Baik Dari Pada Mengobati
Dirangkum dari beberapa sumber, kalau fogging dianggap kurang efektif dalam menekan angka penyebaran DBD.
Sebab fogging hanya bertujuan membunuh nyamuk dewasa, setelah itu nyamuk akan kembali berkembang.
Cara lebih efektif menekan penyebaran DBD yaitu melakukan kebersihan lingkungan, karena dengan menjaga kebersihan dapat membasmi mulai dari jentik nyamuk.
Kebersihan yang harus dilakukan, yang pertama menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air.
Terakhir mengubur barang bekas yang dapat penampung air serta menaburkan bubuk abate disetiap penampungan air atau genangan air.
Laporan : Alsoni Mukhtiar // Editor : Sony