Wan Sui Nilai Perubahan Nama Simpang Sebaiknya Nama Pahlawan

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, S.H., M.H. (foto : 81mediabengkulu.co)

Bengkulu, Mediabengkulu.co – Pergantian nama 14 persimpangan dalam wilayah Kota Bengkulu yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) beberapa waktu lalu mendapat tanggapan beragam dari berbagai elemen masyarakat.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, S.H., M.H., yang mengaku jika beberapa masyarakat meminta dirinya menyampaikan aspirasi kepada Pemkot, berkaitan dengan ketidaksetujuan mereka dengan nama baru 14 persimpangan yang ada dalam wilayah Kota Bengkulu.

“Masyarakat memiliki alasan yang dinilai sangat masuk akal, karena alangkah baiknya jikapun harus dilakukan pergantian nama, sebaiknya menyematkan nama-nama pahlawan nasional. Terutama para pahlawan dari Provinsi Bengkulu dan bukannya malah menggantinya dengan nama-nama mantan walikota yang pernah menjabat di Kota Bengkulu. Seperti Simpang Pagar Dewa, karena terhubung dengan Padang Kemiling dan disana ada Kantor PWNU, diberi nama KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Kemudian Simpang Kampung Bali, karena di daerah itu identik dengan kampus Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), maka dinamai KH. Ahmad Dahlan. Dimana kedua sosok ini merupakan pahlawan bangsa,” ujar,” sampai Suimi Fales, Senin (05/06/2023).

Simpang jam menjadi bundaran KZ. Abidin. (foto : 81mediabengkulu.co)

Kemudian dikatakan Wan Sui, sapaan akrabnya, pemberian nama pahlawan dipastikan sudah terukur, karena untuk dinobatkan sebagai pahlawan bangsa itu harus melalui proses yang panjang. Terlebih lagi ketika nama pahlawan yang disematkan, generasi muda penerus akhirnya paham akan sejarah bangsa.

“Jadi sebaiknya disarankan agar ditinjau ulang kembali karena kalau nama mantan walikota belum tentu masyarakat senang karena beda era kepemimpinannya,” kata Wan Sui.

Selanjutnya disarankan oleh politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini agar Pemkot dapat lebih realistis dalam mengganti nama persimpangan yang ada. Apalagi jika tetap seperti ini penamaan persimpangan, dirinya selaku tokoh masyarakat tidak keberatan dan sangat mau sekali. Tetapi sepertinya kurang elok pada akhirnya nanti.

“Kalau begitu nanti bisa saja ada nama Bundaran Wan Sui,” tutup Wan Sui dengan senyum sumringah. (Adv/81mediabengkulu.co)

Berikut nama persimpangan yang diubah :

1. Simpang Kampung Bali menjadi Bundaran M Salim Karim

2. Simpang Sukamerindu menjadi Bundaran M. Zen Rani

3. Simpang Jam menjadi Bundaran K.Z Abidin

4. Simpang Skip menjadi Bundaran Chairul Amri

5. Simpang 4 Pantai menjadi Bundaran Syafiudin AR

6. Simpang DPRD Provinsi menjadi Bundaran Chalik Effendi

7. Simpang Padang Harapan menjadi Bundaran Achmad Rusli

8. Simpang SLB menjadi Bundaran Tabri Hamzah

9. Simpang Pagar Dewa menjadi Bundaran Sulaiman Effendi

10. Simpang Polda menjadi Bundaran Hasan Basri

11. Simpang Nakau menjadi Bundaran Ahmad Kanedi

12. Simpang Panorama menjadi Bundaran Hamzah Sa’ari

13. Simpang 5 Ratu Samban menjadi Bundaran Fatmawati

14. Simpang Bank Indonesia menjadi Bundaran Fadhilah.