Bengkulu, mediabengkulu.co – Kota Bengkulu terus mengalami peningkatan dalam pengelolaan sampah anorganik melalui program Pilah, Pilih, dan Olah Sampah dari Rumah.
Produk daur ulang yang dihasilkan dari sampah ini, terutama kerajinan tangan, semakin bertambah seiring partisipasi masyarakat.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, menyebutkan bahwa program ini telah berhasil diterapkan oleh banyak rumah tangga di kota tersebut.
“Semakin banyak rumah tangga yang secara mandiri mengelola sampah mereka dan menghasilkan produk kerajinan tangan dari limbah anorganik,” kata Usin, Jumat (20/9/2024).
Namun, Usin menyoroti tantangan dalam memasarkan produk kerajinan tersebut. Ia menjelaskan, “Dengan bertambahnya produksi, kita harus memikirkan cara pemasaran yang lebih efektif, terutama melalui platform digital.”
Usin mengungkapkan bahwa pihaknya berencana membuat aplikasi khusus untuk memasarkan produk daur ulang ini, mirip dengan konsep e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia.
“Kami akan melatih para pengrajin terlebih dahulu, sebelum meluncurkan aplikasi tersebut untuk memperluas jangkauan pasar,” jelasnya.
Melalui aplikasi tersebut, produk kerajinan berbahan sampah anorganik akan lebih mudah diakses oleh konsumen.
“Kami berharap aplikasi ini bisa membuka peluang lebih besar bagi pengrajin lokal untuk memasarkan produk mereka,” ujar Usin.
Ia juga menambahkan bahwa program ini memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bengkulu.
“Produk kerajinan dari limbah, terutama plastik, telah menjadi sumber pendapatan bagi banyak orang. Namun, pemasaran produk ini masih menjadi tantangan,” tutup Usin. (Adv)