Bengkulu, mediabengkulu.co – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu dalam membina kader-kader lingkungan.
Menurutnya, langkah-langkah yang diambil DLHK untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam melihat sampah sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis layak mendapat pujian.
“Saya mengapresiasi kerja DLHK Provinsi Bengkulu bersama fasilitatornya dari sejak mengorganisir kader lingkungan, merekrut anggota kader, melatih, membina, sampai mendampingi kelompok kader yang tersebar di Kota Bengkulu,” kata Usin saat menghadiri pelatihan pengelolaan sampah di RT dan Kelurahan Panorama, Minggu (23/6/2024).
Usin memuji konsistensi DLHK Provinsi Bengkulu dan para fasilitatornya yang terus melakukan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat. Mereka mengajarkan bahwa sampah dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarga.
“Hampir setiap hari diberikan pelatihan pilah, pilih, olah sampah di Kota Bengkulu, bahkan dalam sehari bisa di dua sampai tiga lokasi,” ungkap dia.
Selain itu, Usin juga menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat, terutama kaum ibu, yang aktif mengikuti setiap proses pelatihan.
Ia berharap masyarakat yang telah menjadi kader lingkungan dapat menyebarkan inovasi pengelolaan sampah ini lebih luas lagi.
“Mari kita ubah pola pikir menjadikan sampah sebagai salah satu sumber penghasilan. Saya berkeyakinan program ini dapat menjadi solusi penyelesaian permasalahan sampah di Kota Bengkulu,” pungkas Usin.

Langkah DLHK dalam membina kader-kader lingkungan tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pada pembinaan mental dan motivasi.
Mereka mengajarkan masyarakat untuk melihat sampah sebagai peluang, bukan hanya masalah.
Dengan bimbingan yang berkelanjutan, kader-kader lingkungan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi dan menggerakkan warga lain untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah.
Program pelatihan dan pembinaan yang dilakukan DLHK juga mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilahan sampah di sumbernya, teknik pengolahan sampah organik dan anorganik, hingga cara memasarkan produk hasil olahan sampah.
Dengan demikian, masyarakat tidak hanya dibekali pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Usin berharap inisiatif ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga Kota Bengkulu bisa menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
“Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, saya yakin kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berdaya secara ekonomi,” tutupnya dengan penuh optimisme. (Adv)