Toko Ado Galo Pasar Minggu Upaya Tekan Inflasi

Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sehmi M.Pd. (foto : Istimewa)

Kota Bengkulu, mediabengkulu.co – Inflasi dapat berdampak serius pada akses masyarakat terhadap pangan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bengkulu, Sehmi M.Pd mengatakan, ada korelasinya antara pengendalian inflasi dengan pencegahan stunting.

Peningkatan inflasi dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan.

“Nah jika pangan sumber protein dan zat gizi lainnya mahal, tentunya banyak keluarga yang berisiko tidak mampu menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anaknya. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan risiko stunting,” ujar Sehmi.

Maka, kata Sehmi Pemerintah Kota Bengkulu melalui OPD terkait mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi.

Menurut Sehmi kampanye penurunan stunting yang sudah dilakukan dengan gencar dan terus menerus harus juga diimbangi dengan kemampuan pemerintah menyediakan sumber pangan bergizi yang mudah dan murah.

“Salah satu contohnya, Pemkot Bengkulu sudah bekerjasama dengan Bank Indonesia membuka toko ‘Ado Galo’ di Pasar Minggu. Di sana masyarakat dapat membeli sembako dengan harga murah. Dan jelas semua kebutuhan pokok yang dijual di sana berkualitas baik dan tejamin gizinya. Dengan adanya toko ‘Ado Galo’ juga dapat menekan inflasi,” jelas Sehmi.

Sehmi melanjutkan, bila pemerintah tidak menggelar pasar murah seperti toko ‘Ado Galo’ masyarakat sulit mengakses sumber bahan pangan untuk kesehatan remaja, ibu hamil dan menyusui karena harga mahal.

“Kita tidak ingin kampanye penurunan stunting sia-sia dan tidak ada maknanya karena tidak ada solusi terkait penurunan inflasi. Karena ini ada korelasinya saling berkaitan. Bila inflasi turun, harga makanan pokok dan makanan bergizi murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat,” tambah Sehmi.

“Pengendalian inflasi untuk ketersediaan pangan mudah dan murah adalah salah satu upaya yang terus kita lakukan agar risiko peningkatan stunting dapat ditekan,” demikian Sehmi. (**)

Sumber : Media Center