Telan Korban, Wisata Napal Jungur Ditutup Sementara

Tempat kejadian (dok. ist)

Seluma, mediabengkulu.co – Pasca salah satu pengunjung meninggal dunia akibat tenggelam di objek wisata Desa Napal Jungur, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, pihak kepolisian menutup sementara wisata tersebut.

Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh Susanto, mengatakan objek wisata Napal Jungur ditutup sementara selama proses penyelidikan terkait pengunjung yang tewas tenggelam di pemandian sungai Napal Jungur.

“Saat ini objek wisata Air Napal Jungur kita tutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan sembari melakukan penyelidikan terkait pengunjung yang tewas tenggelam,” ungkap dia, Jumat (18/10/2024).

Kapolsek juga meminta kepada Pokdarwis Napal Jungur untuk segera mengevaluasi prosedur keselamatan pengunjung, mengingat kejadian serupa bukan kali pertama terjadi.

Kapolsek menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat korban yaitu Chandra Aprianto (18) bersama keluarganya yang terdiri dari 12 remaja, 4 orang dewasa dan 2 anak kecil datang dari Kota Bengkulu untuk rekreasi di wisata Napar Jungur.

Rombongan memulai aktivitas dengan membakar ikan serta mandi di sungai Napar Jungur sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika yang lain mulai naik ke darat, akan tetapi saat itu korban malah menyelam ke dasar sungai.

Selang beberapa menit, keluarga korban baru menyadari kalau korban hilang dan langsung melakukan pencarian. Setelah pencarian akhirnya korban ditemukan di dasar sungai dalam keadaan lemas.

“Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban berada di dalam air hingga sebatas leher orang dewasa,” kata Iptu Catur Teguh Susanto.

Panitia wisata sempat memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan menekan dada korban, akan tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Kemudian korban langsung dilarikan ke Puskesmas Dermayu untuk mendapatkan pertolongan medis, namun dokter menyatakan kalau korban telah meninggal dunia.

“Kita sudah menyampaikan kepada keluarga korban untuk dilakukan otopsi, tetapi keluarganya menolak dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” ucap Iptu Catur Teguh Susanto.

Laporan: Alsoni Mukhtiar // Editor: Sony