SELUMA,- Puluhan Penyuluh Pertanian, Jumat (22/2) menggeruduk kantor BKPSDM ( Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia) guna mempertanyakan status dan kejelasan rekruitmen P3 K ( Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kontrak Kerja).
” Kedatangan kami untuk mempertanyakan status rekruetmen P3K. Sejauh ini, waktu pendaftaran tes sudah mepet namun hingga kini tahapan dan sosialisasi tak dilakukan pihak BKPSDM selaku pihak penyelenggara di daerah,” ujar Ketua Forum komunikasi THLTBPP (Tenaga Harian Lepas Tenaga Penyuluh Badan penyuluh pertanian) kabupaten Seluma, Sumarno SP, Jumat (22/2).
Dari kuota P3K yang disetujui Kemenpan RB srbanyak 73 kuota, di kabupaten Seluma tercatat hanya ada 32 tenaga kontrak. Dengan rincian 29 orang Penyuluh Pertanian Lapangan, 1 orang penyuluh Mitra Tani, 1 orang penyuluh Perkebunan dan 1 orang dokter hewan.
” Mereka selama ini sudah mengabdi antara 9- 11 tahun. Dan berdasarkan Juknis, masalah anggaran ditanggulangi melalui Subsidi DAU Kementrian pusat ujarnya.
Senada diungkapkan Asep Hasanudin, salah seorang tenaga kontrak PPL. Ia menilai pemerintah kabupaten Seluma mengabaikan Permen RB nomor B/133/FP3K/M.SM 01.00/ 2019 tenyang P3K dan Kementan No 14/SM.040/M.2/2019 tentang perubahan waktu pelaksanaan kegiatan gerakan pembangunan SDM Pertanian menuju lumbung Pangan Dunia 2045.
” Sementara saat ini tahapan terakhir 23-24 februari 2019 sudah tes. Sementara sampai saat ini belum diverifikasi, dan kami sudah daftar online” ujarnya.
Dibagian lain, kepala BKPSDM Seluma Ikhwan S.Sos masih menjanjikan akan berkoordinasi dengan Bupati,Sekda, kepala dinas Pertanian untuk membahas tuntutan itu. Kepala BKPSDM beralasan masih menunggu payung hukum dan kebijakan bupati Seluma.
” Yang jelas kami sudah sesuai dengan prosedur dan tahapan. Untuk lebih lanjut kami masih akan koordinasi,” singkat Kepala BKPSDM Ikhwan S.Sos. (AN)