Tak Hiraukan Sedang Musim Paceklik

Bakar ikan untuk acara syukuran dan pesta nelayan pesisir Sungailiat, Minggu (21/7). Foto: Romlan

Siang tadi, Minggu (21/7), matahari nampak melotot seakan unjuk kekuatan panas sinarnya. Namun hembusan angin laut ditambah rindangnya daun pepohonan mampu meredam panasnya sinar matahari siang itu.

Air laut beranjak pasang, sejumlah perahu nelayan pun nampak keluar dan masuk muara Jelitik, Kecamatan Sungailiat. Lamanya melaut tentunya para nelayan itu merindukan istri dan anak-anak mereka. Terbayang sudah senyum ceria di wajah anak-anaknya, atau celoteh istri saat tahu hasil tangkapannya tidak begitu banyak.

Dari siang hari hingga menjelang petang, hari ini di pesisir Muara Jelitik atau Muara Air Kantung nampak puluhan ibu-ibu yang merupakan istri para nelayan dibantu sejumlah pria nelayan yang belum turun melaut, nampak sibuk mempersiapkan makanan ala kadarnya.

Ya, hari ini mereka menggelar syukuran dan pesta perjuangan nelayan pesisir Sungailiat atas terbukanya alur muara Jelitik yang sudah hampir 3 tahun mengalami pendangkalan parah.

Makanan seadanya itu dihidangkan di atas viber ikan yang kosong sebagai pengganti meja. Ada juga yang berupaya menyalakan api unggun untuk membakar ikan. Panasnya sinar matahari siang ini, tidak meluluhkan semangat para emak-emak itu untuk saling bergotong royong mempersiapkan acara syukuran itu.

Hari ini suasana ceria dan bahagia terpancar dari raut wajah istri-istri para nelayan itu. Tak hirau meski musim paceklik sedang melanda, silih berganti mereka menyanyi dengan panduan Youtube di gawai masing-masing. Seperangkat soundsystem sederhana dengan 6 buah speaker, menambah cerianya para istri nelayan itu.

Sambutan Albar, pelaku usaha perikanan di acara syukuran dan pesta nelayan pesisir Sungailiar, Minggu (21/7). Foto: Romlan

Pelaku usaha perikanan di Sungailiat, Albar, mengucapkan terimakasih kepada Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Forkopimda, yang telah meminta PT Pulomas Sentosa bekerja kembali membuka alur muara Jelitik.

“Sebelum dibuka alur muara ini oleh PT Pulomas, perahu nelayan hanya sebulan sekali pergi melaut. Kalau sekarang bisa sebulan 3 kali, sudah lancar keluar masuk muara,” ungkap dia.

Albar mengimbau kepada para nelayan agar jangan mau diadu domba oleh isu-isu liar di luar yang belum jelas kebenaran dan kepastiannya.

“Kita ucapkan terimakasih kepada Pak Pj Bupati Bangka yang memberikan kebijakan kepada PT Pulomas melaksanakan kegiatan pengerukan di muara ini, sampai dengan hari ini kita bisa menikmati hasilnya. Kebijakan itu luar biasa, memberi harapan kepada nelayan, hingga terjadilah acara syukuran masyarakat nelayan hari ini,” kata dia.

Albar juga mengucapkan terimakasih kepada HNSI Kabupaten Bangka yang mendukung penuh acara syukuran itu. Dia juga berterimakasih kepada seluruh nelayan dan pedagang ikan yang turut mensukseskan acara tersebut.

“Jangan menilai apa yang kami hidangkan, tapi nilailah persatuan kita, kerja sama kita yang baik, itu yang perlu kita utamakan,” tutup dia.

Sambutan Ridwan, S.PKP, Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka di acara syukuran dan pesta nelayan pesisir Sungailiar, Minggu (21/7). Foto: Romlan

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan, juga mengucapkan terimaksih atas undangan dari ibu-ibu nelayan dan pedagang ikan, pada acara syukuran terbukanya alur muara yang dilakukan oleh PT Pulomas.

“Kita ini satu perjuangan. Dan ucapan terimakasih yang disampaikan Pak Albar tadi kepada PT Pulomas adalah sebuah ucapan rasa syukur. Pada hari ini ibu-ibu yang sangat luar biasa, padahal ini musim paceklik loh! Tapi ibu-ibu masih mau bergotong royong, sumbangsihnya, patungan mengumpulkan dana untuk acara hari ini,” beber dia.

Dikatakan Ridwan, sebuah kebanggaan bagi ibu-ibu ketika para suaminya bisa bebas bongkar muat ikan hasil tangkapannya dari laut. Dia pun berharap seterusnya perahu nelayan bebas keluar masuk muara Jelitik, sehingga kualitas ikan tetap terjamin.

“Pada saat alur muara dangkal, perahu nelayan tidak bisa masuk di sini. Sebelumnya bongkar muat di luar sana. Jadi ada transit dari luar sana ke daratan, itu bisa menyebabkan kerusakan kualitas ikan dan menurunkan harga ikan,” kata dia.

Ridwan melanjutkan, kini alur muara Jelitik sudah terbuka dengan bagus, dengan baik. Dia berharap produksi teman-teman nelayan meningkat dan harga pun juga membaik.

“Mungkin itu yang diinginkan ibu-ibu nelayan dan pedagang ikan,” ujar dia.

Pada kesempatan itu Ridwan juga berpesan untuk semua nelayan yang ada di Kabupaten Bangka, agar jangan tercerai berai.

“Ada masalah kita musyawarahkan. Ayo bersatu padu mencari solusi permasalahan yang ada di muara kita ini. Jangan tercerai berai, jangan dengar isu-isu yang tidak jelas,” tukas dia.

“Semoga acara hari ini memberikan manfaat yang sangat luar biasa, memberikan efek yang luar biasa untuk teman-teman nelayan kita dan masyarakat Kabupaten Bangka,” demikian Ridwan. (*)

Oleh: Romlan
Pemimpin Redaksi Mediabengkulu.co