Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Calon Bupati Petahana Rejang Lebong, Syamsul Effendi, paparkan pencapaian pembangunan 22 paket proyek infrastruktur di wilayah Lembak.
Selain itu, dia mengungkap sekitar 40 persen anggaran Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah dialokasikan untuk 5 kecamatan wilayah Lembak, dan telah berdayakan 10 orang asli Lembak untuk menduduki jabatan camat dan kepala OPD.
Hal itu dia sampaikan guna menepis tudingan yang tidak mendasar, terkait isu tidak pedulianya terhadap pembanguan wilayah Lembak.
Dikesempatan itu, Syamsul memaparkan pencapaian pembangunan 22 paket proyek infrastruktur yang tersebar di 5 Kecamatan wilayah Lembak.
Pembangunan 22 paket proyek itu dimulai dari tahun 2021 dan 9 paket diantaranya ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024 ini.
“Dari tahun 2021 sampai tahun 2024 ini. Untuk Lembak sudah dibangun 22 titik ruas jalan. Khusus ditahun 2024 ini, 9 ruas jalan kita bangun. Termasuk trans bukit batu kita tuntaskan akhir tahun ini,” kata Syamsul, di depan ribuan masyarakat yang menghadiri kampanye di lapangan Pasar Ulak Tanding, Kamis (21/11).
Lanjut Syamsul, dimasa kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah merealisasikan pembangunan proyek infrastruktur jalan Lubuk Tunjung sampai ke perbatasan Lubuk Linggau.
Saat ini sedang dilaksanakan pembangunan jalan dari Kota Padang Baru sampai ke perbatasan Lubuk Linggau, dan rencananya akan ditembuskan juga ke Durian Rumbu.
“Kalau Allah mentakdirkan akan kita tembus juga ke Durian Rembu. Seminggu yang lalu kami lewat di Taba Pingin Baru, masyarakat minta jalan sekitar 5 Km. Saya tidak berjanji dengan masyarakat disitu, tapi saya berjanji kepada Allah. Kalau Allah menitipkan amanah itu akan saya prioritaskan,” ungkap dia.
Selain itu, kata Syamsul selama kepemimpinannya tidak ada perbedaan perlakuan antara masyarakat Rejang Lebong dengan Lembak.
Buktinya untuk kuota pejabat, 10 orang Lembak telah diberdayakan untuk menduduki jabatan sebagai camat dan kepala dinas.
“Mengapa saya pilih mereka? karena saya nilai mereka lebih menguasai situasi dan kondisi wilayah Lembak secara keseluruhan. Ketika kita sudah menguasai wilayah, kita akan lebih mudah mengusulkan apa saja yang diinginkan masyarakat,” terang syamsul.
Terkait penggunaan anggaran, Syamsul mengungkapkan, telah memprioritaskan untuk wilayah Lembak sekitar 40 persen dan sekitar 59 persen untuk wilayah Rejang Lebong dari pagu anggaran yang ada.
“Beda tipis saja, kalau disini cuma 5 kecamatan, anggarannya sekitar 40 persen. Kalau mau dihitun-hitung berdasarkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk 5 kecamatan di wilayah Lembak lebih sedikit dari pada jumlah penduduk Kecamatan Selupu Rejang,” jelas Syamsul.
Syamsul lebih memprioritaskan Lembak sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat Lembak yang telah ikut berjasa pada kontestasi Pilkada priode lalu.
“Kenapa saya prioritaskan ini?. Karena kami bisa jadi bupati dan orang rumah bisa jadi ASN karena ada jasa orang Lembak. Kalau mikir urusan pribadi mohon maaf,” kata Syamsul.
Dalam kesempatan ini, Syamsul berharap kepada seluruh masyarakat Rejang Lebong untuk tidak gampang percaya dengan informasi yang disampaikan melalui sosial media, referensi melalui kabar berita lain juga perlu dilakukan.
“Kami sudah melaksanakan program-program kami. Biarlah masyarakat yang menilai. Kalau ada program yang belum terealisasi priode ini, kita lanjutkan priode berikutnya. Mari satukan tekad untuk memenangkan paslon SEJUK untuk melanjutkan pembangunan Rejang Lebong 5 tahun mendatang,” ajak Syamsul.
Orasi Syamsul ditutup dengan yel-yel. “Siapa kita?,” disambut gemuruh oleh masyarakat yang hadir. “Syamsul-Juhendra kito”.
Laporan: Yurnal // Editor: Sony