Bengkulu,- Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin dilaksanakan bertempat di gedung aula yayasan Nurani Najamudin, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu pada Jumat (12/03/21).
Acara dihadiri oleh kelompok Remaja Masjid dari Masjid-masjid desa yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se Provisi Bengkulu, yaitu; Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Dalam kegiatan tersebut, senator muda asal Bengkulu ini menyampaikan beberapa hal terkait tentang kerukunan antar umat beragama.
“Bangsa Indonesia khususnya Umat Islam wajib memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Bersama umat agama lain demi terciptanya kedamaian abadi dan keutuhan NKRI yang baldatun tayyibatun warobbun Ghofuur”, ungkapnya.
Jadi lanjut Sultan, bangsa Indonesia, terutama Umat Islam harus mampu membangun sebuah konsepsi teologi kerukunan, keinginan untuk selalu rukun dan juga memiliki kemampuan untuk merukunkan.
Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu juga menyinggung tentang keutuhan bangsa dari sisi kemajemukan. Menurutnya untuk menghadapi potensi disintegrasi bangsa, keempat pilar (Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika) tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
“Faktor pendidikan juga perlu mendapat fokus yang baik, agar rakyat semakin pintar dan sejahtera. Karena saya berharap ruang pendidikan formal dapat menjadi tonggak utama transformasi nilai kebangsaan bagi masyarakat Indonesia. Sebab nasionalisme kita harus kembali ditanamkan sebagai identitas kehidupan seluruh masyarakat. Karena dengan semangat dan jiwa ke Indonesian itulah kita dapat mempertahankan NKRI”, tambahnya.
Terakhir Sultan juga berpesan kepada peserta yang terdiri dari Remaja Islam Masjid Bengkulu agar pemuda Islam dapat dan harus menjadi pelopor perdamaian bangsa dengan memasifkan pengamalan nilai-nilai yang terkandung di Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta acuan aturan lainnya yang mengatur kehidupan berbangsa serta bernegara.
“Umat Islam, khususnya remaja masjid harus menjadi lokomotif perubahan dalam menterjemahkan nilai ke-Indonesiaan dengan tantangan-tantangan akibat dari pandangan radikalisme dan nilai-nailai lainnya yang kontra Pancasila. Dan masjid harus menjadi basis dalam menciptakan Islam yang menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Dan saya berharap adik-adik dari Risma juga dapat membentuk diri menjadi cendikia-cendikia muslim yang mendatangkan kebaikan bagi agama, nusa, dan bangsa dimasa yang akan datang”, tutupnya.(tim)