Bengkulu, – Dalam agenda reses di Kabupaten Rejang Lebong, Rabu (24/02), Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyempatkan diri berkunjung dibeberapa pusat produksi ekonomi kreatif.
Hadirnya Sultan ke beberapa pusat produksi ekonomi ini seperti pengrajin rotan, perkebunan, usaha dagang buah dan para pelaku usaha perhotelan.
Untuk itu, melihat perkembangan bisnis lokal ini, Sultan mendukung langkah para pemuka usaha lokal ini agar nantinya mampu berdaya saing tinggi dengan pasar nasional bahkan ke mancanegara.
“Saya melihat potensi yang luar biasa disini. Banyak sekali produk rumah tangga yang memiliki daya saing tinggi. Jadi kedepan kita bersama akan mendorong laju produk lokal ini agar bisa masuk ke pasar nasional”, dukungnya.
Selain rengginang ubi, kerupuk tulang ikan tenggiri, marning jagung, madu hitam, terdapat juga cookies yang telah mendapatkan predikat produk UMKM terbaik se Provinsi Bengkulu, dan bahkan menempati nomor lima secara nasional pada tahun 2020.
“Produk-produk ini sungguh luar biasa. Bukan hanya dari kemasan yang telah sangat bagus, tapi juga memiliki rasa yang khas dan sangat lezat”, sebutnya.
Jadi, selain melakukan pemasaran secara konvensional, pemasaran melalui online marketing kini menjadi strategi baru yang cukup efektif. Maka online marketing bisa diandalkan dalam memperkenalkan produk secara luas kepada calon pembeli, tambahnya.
Wakil Ketua DPD RI pada kesempatan ini juga memberikan wawasan kepada penggerak industri kreatif Kabupaten Rejang Lebong ini. Bahwa modal (finansial) bukan saja menjadi indikator pertama dalam membangun bisnis, tetapi justru ilmu pengetahuan yang harus dikuasai. Tentunya setiap produk harus memenuhi standar kualitas, kapasitas serta harus mampu memenuhi permintaan secara berkelanjutan.
Putra asli Bengkulu ini juga melihat langsung perkebunan dan mendengar aspirasi dari para petani palawija serta pelaku usaha perhotelan.
Dalam beberapa titik kunjungannya, mantan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu ini menemukan fakta bahwa hampir seluruh pelaku usaha di Provinsi Bengkulu sangat minim mendapatkan informasi mengenai program-program pemerintah pusat dalam membangun jejaring ekonomi dan sosial, terutama di kondisi pandemi Covid-19, baik stimulus bantuan ataupun skema subsidi lainnya.
“Ini aneh, masyarakat bawah hampir tidak ada yang mengetahui seperti subsidi bunga pinjaman KUR, relaksasi pajak, kartu pra kerja maupun program lainnya, padahal pemerintah kita sudah menyiapkan anggaran ratusan triliun untuk membantu masyarakat. Jadi apa kerja pemerintah daerah untuk mensosialisasikan program-program tersebut”, sesalnya.
Akhir perbincangan dengan redaksi kami, Sultan B Najamudin menyatakan harapannya agar seluruh pihak bekerja sama mensosialisasikan program-program pemerintah.
“Untuk itu, saya berharap agar setiap program-program pemerintah baik daerah maupun pusat benar-benar terinformasikan secara masif kepada seluruh masyarakat agar kemudian bisa mendatangkan manfaat bagi hajat hidup orang banyak”, demikian Sultan