Puluhan Wali Murid Datangi SDN 1 Kota Bengkulu

Sekitar 40 orang wali murid berdatangan dan berkumpul di depan gerbang Sekolah Dasar Negeri 1 Kota Bengkulu pada, Sabtu, 2 Maret 2024. (foto : istimewa)

Kota Bengkulu, mediabengkulu.co – Sekitar 40 orang wali murid berdatangan dan berkumpul di depan gerbang Sekolah Dasar Negeri 1 Kota Bengkulu, Sabtu (2/3/2024).

Kedatangan wali murid ini untuk memberikan sikap atas penarikan kembali seorang guru SDN 1 Kota Bengkulu, Erzon Mahyudi ke Kemenag Kota Bengkulu.

Dimana puluhan wali murid itu meminta agar dipertemukan dengan kepala sekolah untuk membacakan pernyataan sikap atas tindakan pengembalian Erzon itu ke Kemenag.

Perwakilan wali murid, Dedi Kusuma menerangkan aksi mereka ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu.

Yaitu mengembalikan Erzon Mahyudi ke Kemenag Kota Bengkulu.

Dikutip dari KORANRB.ID Puluhan wali murid ini meminta supaya Erzon kembali ditugaskan di SDN 1 Kota Bengkulu.

Serta meminta menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara bijak.

“Aksi hari ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang diambil secara arogan dan sepihak, saya bersama wali murid lainnya cuma ingin meminta dikembalikan guru Erzon ke SDN 1 Kota Bengkulu lagi dan mengajar seperti biasanya. Serta meminta Pemerintahan Kota Bengkulu menegur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu secara tegas,” jelas Dedi.

Diungkapkan Dedi, selama ini wali murid cukup senang terhadap guru Erzon karena di dalam penilaian mereka guru Erzon ini memberikan dampak baik pada anak-anak khususnya di bidang keagamaan.

Karena guru Erzon merupakan guru bidang studi Agama Islam.

“Para wali murid lainnya juga senang terhadap guru Erzon ini karena dia baik dan memberikan peningkatan terhadap anak-anak, yang khususnya budi pekerti,” ujar Dedi.

Sementara itu, ketika mencoba meminta konfirmasi ke Kepala SDN 1 Kota Bengkulu, Ovrina Resti Arisandi, M.TPd.l, salah seorang staf perempuan di samping ruangan Kepsek, meminta wartawan agar tidak usah wawancara lagi. (*)