Seluma, mediabengkulu.co – Pemerintah Desa Taba Lubuk Puding, Kecamatan Air Periuakan, Kabupaten Seluma, melepas sebanyak lebih kurang 20 ribu ekor bibit ikan semah di aliran Sungai Nelas.
Kepala Desa Taba Lubuk Puding, Untung Putra, mengatakan pelepasan puluhan ribu ekor bibit ikan semah di aliran Sungai Nelas ini karena dirinya termotivasi dari Sumatera Barat.
Ditambah lagi mendapat persetujuan dan dukungan dari perangkat desa dan seluruh masyarakat, yang sebelumnya telah dilaksanakan musyawarah mufakat.
Pelepasan puluhan ribu ekor bibit ikan semah di aliran Sungai Nelas ini, juga bertujuan untuk melestarikan ikan semah dan juga sebagai destinasi wisata ikan larangan.
Acara diawali dengan ritual adat yang bertujuan untuk menekankan kepada masyarakat dari dalam maupun luar desa agar tidak melakukan pengambilan ikan dalam bentuk apapun.
“Mulai hari ini, apapun jenis ikan yang ada di Sungai Nelas sepanjang tiga kilometer baik dari hulu maupun hilir, tidak boleh diambil,” ucap Untung, saat pelepasan bibit ikan, Kamis (30/5/2024).
Ikan larangan hanya boleh ditangkap pada hari-hari tertentu saja, seperti hari raya keagamaan atau dalam acara adat.
Tradisi ikan larangan memiliki beberapa filosofi yang terkandung di dalamnya, seperti pelestarian lingkungan dan persatuan serta kegotongroyongan.
Dalam pelepasan bibit ikan semah itu, turut dihadiri Bupati Seluma, Erwin Octavian, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Danramil, Camat Air Periukan, dan masyarakat sekitar.
Bupati Seluma memberi apresiasi kepada pemerintah Desa Taba Lubuk Puding yang telah melestarikan ikan semah yang jumlahnya saat ini sudah mulai berkurang di Kabupaten Seluma.
Bupati juga berharap agar kedepannya wisata ini dapat menjadi ikon desa, dan meminta kepada seluruh masyarakat setempat agar menjaga dan melestarikan budaya ini.
“Semoga wisata ikan larangan dapat menjadi ikon, saya harap juga diikuti oleh desa-desa lainnya, sehingga selaras dengan program Seluma desa maju,” harap Erwin.
Untuk saat ini di Kabupaten Seluma baru Desa Taba Lubuk Puding yang mempunyai destinasi wisata ikan larangan.
Laporan : Alsoni Mukhtiar // Editor : Sony
