Proses Pembebasan Lahan Tapak SUTT 150 KV Belum Tuntas

Rapat Koordinasi Percepatan pembangunan Gardu Induk 150 kV Manna – Bintuhan, Rabu (21/8/2024). (foto : Istimewa)

Kaur, mediabengkulu.co – Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur bersama PLN UPP Sumbagsel menggelar Rapat Koordinasi Percepatan pembangunan Gardu Induk 150 kV Manna – Bintuhan, Rabu (21/8/2024).

Serta monitoring progres pembebasan lahan Tapak tower SUTT, rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Kaur Lismidianto.

Dalam arahannya, Bupati kaur, mengatakan rakor ini sengaja digelar untuk mengetahui proges pembangunan Gardu Induk Bintuhan – Manna dan Progres proses pembebasan lahan tapak SUTT 150 KV yang hingga 2024 ini masih belum tuntas.

“Selaku pemerintah daerah kami juga ingin mengetahui progres semuanya, jika ada kendala mungkin pemerintah daerah bisa melakukan langkah-langkah untuk membatu percepata pembangunan tersebut” Ungkap Bupati.

Bupati mengatakan pembangunan gardu induk 150 KV tersebut, merupakan salah satu solusi mengatasi krisis listrik yang terjadi di bumi se’ase seije’an.

Sementara itu, Manager PLN UPP Sumbagsel 2, Rizal Hikmahtiar, menyampaikan hingga saat ini progres pembangunan Gardu Induk 150 KV Bintuhan- Manna telah mencapai 90 Persen, dan untuk pembebasan lahan tapak SUTT baru mencapai 75 persen.

“Untuk pembebasan tapak SUTT masih menyisakan 25 pemilik lahan, dimana 15 orang ada di Kabupaten Kaur yang tersebar di Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Semidang Gumay dan Kecamatan Tetap, sedangkan 10 orang berada di Kabupaten Bengkulu Selatan,” jelas Rizal.


Dikatakan Rizal, dari 15 pemilik lahan tersebut, tujuh diantaranya telah menyetujui nilai ganti rugi sesuai yang ditetapkan tim KJPP, namun masih terkendala dengan Sertifikat Hak Milik dijadiikan anggunan pinjaman perbankan.

Sedangkan delapan orang lagi, masih belum setuju dengan besaran nilai ganti rugi.

“Untuk yang masih menolak besaran ganti rugi sesuai penilaian tim KJPP, kami akan terus melakukan pendekatan humanis hinga batas waktu yang telah kami tentukan, opsi terakhir nantinya akan kami ambil adalah melakukan konsinyasi terhadap lahan tersebut tetapi kita masih mencari solusi terbaik terlebih dahulu” Papar dia.

Rizal, juga menyampaikan target pengoperasian Gardu Induk 150 KV Bintuhan – Manna adalah akhir 2025, namun pihaknya akan berupaya bisa tuntas Pada pertengahan 2025.


“kita upayakan bisa beroperasi sebelum akhir 2025, karena setelah pembebasan lahan tapak SUTT tuntas, kita masih ada tahapan pembebasan Right of Way (RoW) SUTT 150 kV Manna- Bintuhan sebelum dilakukan tebang tanam tumbuh, untuk progresnya kita akan laporkan secara berkala kepada pemerintah daerah” pungkas dia. (mc)

Editor : Helen