Bengkulu, mediabengkulu.co – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu.
Agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Jumat (16/8/2024).
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 beserta nota keuangan.
Presiden menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil dan kesejahteraan meningkat selama satu dekade terakhir.
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga dikisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global sebesar 3,4 persen.
Selain itu terdapat penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta orang pada periode 2015 hingga 2024.
Sementara indikator kesejahteraan masyarakat juga meningkat signifikan, tahun ini tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen.
Tingkat kemiskinan turun menjadi 9,03 persen dan angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83 persen.
Jokowi juga mengapresiasi ketangguhan bangsa Indonesia yang mampu melewati berbagai tantangan berat selama 10 tahun terakhir.
Mulai dari pandemi Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, termasuk perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana.
“Kita juga merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, pembangunan IKN Nusantara, dan masih banyak lagi,” ujar Jokowi.
Pemerintah juga terus bekerja keras untuk membangun SDM yang unggul, berdaya saing, produktif dan inovatif melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan dan penguatan jaring pengaman sosial.
Bantuan pendidikan terus diberikan untuk masyarakat miskin dan rentan, program Indonesia pintar atau KIB menjangkau 20 juta siswa per tahun.
Program KIP kuliah dan bidik misi mencakup 1,5 juta mahasiswa. Selain itu, ada pula beasiswa lembaga pengelola dana pendidikan untuk sekitar 45 ribu mahasiswa.
Di sisi lain, upaya perbaikan sektor kesehatan juga menunjukkan hasil yang baik. Pada tahun 2023, angka kematian bayi turun dari sebelumnya 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran. Prevalensi stunting juga menurun dari 37 persen menjadi 21,5 persen.
Jumlah peserta jaminan kesehatan nasional meningkat dari 133 juta menjadi 273 juta pada tahun 2024. (MC)
Editor: Sony