Seluma, mediabengkulu.co – Tim sukses bakal calon kepala daerah Kabupaten Seluma, beberapa hari terakhir saling tuding baliho dirusak.
Di media sosial tim sukses pasangan Erwin Octavian – Jonadi dan tim sukses pasangan Teddy Rahman – Gustianto, saling tuding baliho dirusak oleh lawan politik.
Demikian disampaikan Herwan Saleh, selaku tokoh pemuda dan pengamat politik Kabupaten Seluma, Senin (9/9/2024).
“Skor satu sama itu, dimungkinkan kedua belah pihak sama-sama memakai strategi politik pliying victim. Sudah-sudahlah, cari strategi lain saja,” kata Herwan.
Playing victim adalah perilaku seseorang yang selalu merasa dirinya adalah korban dan menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi.
“Membuat situasi seakan pihaknya sebagai korban, seakan balihonya dirusak oleh lawan, padahal pihaknya sendiri yang merusakanya,” ucap Herwan.
Masih dikatakan Herwan, baliho dipasang sendiri, dirusak sendiri, kemudian koar-koar kalau baliho sudah dirusak.
“Siapa lagi kalau bukan pihak lawan, dengan tujuan agar dia terkesan menjadi korban, kemudian berharap mendapat simpati,” kata dia.
Menurut Herwan, cara politik tersebut adalah politik pliying victim, langkah tersebut kalau berhasil juga terbukti efektif untuk mencapai tujuan politik.
“Strategi merusak baliho sendiri, kemudian menuding lawan yang merusaknya, kalau itu bisa efektif, maka bisa juga efektif dalam mencapai tujuan politik,” ucap dia.
Strategi playing victim dalam politik dilakukan oleh bangsa Yahudi Israel, banyak yang menganggap.
Kalau mereka memposisikan diri sebagai bangsa yang tergusur dari tanahnya sendiri oleh masyarakat Palestina.
Hal itu dilakukan untuk merebut simpati negara lain, strategi tersebut berhasil membuat bangsa Yahudi mendirikan negara Israel.
“Cukup politik merusak baliho sendiri, terus munuding orang lain yang merusaknya, cari yang lebih elegan,” tutur Herwan.
“Sebentar lagi baliho akan diganti, yang sekarang belum ada nomor urutnya, setelah diganti akan pakai nomor urut,” tambah Herwan.
Dikabarkan sebelumnya, tim hukum pasangan Erwin – Jonaidi sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati, akan melaporkan tindakan perusakan baliho ke pihak kepolisian dan Bawaslu Seluma
Tim hukum mengutuk keras perusakan 112 buah baliho Erwin – Jonaidi atau yang sering disebut Erjon di wilayah Kabupaten Seluma, yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Perlu kami sampaikan, aksi perusakan ini merupakan tindak pidana, sebagaimana pasal 406 dan/atau pasal 170 KUHPidana,” kata Rozian Novrizar, salah satu tim hukum Erjon.
Tim hukum Erwin – Jonaidi meminta pihak Polres Seluma untuk menindak tegas pelakunya, pihaknya juga akan koordinasi dengan Bawaslu Seluma terkait pelanggaran pemilihan.
Rozian menghimbau kepada seluruh pihak agar proses demokrasi pada Pilkada serentak tahun 2024 ini, dilakukan dengan cara-cara yang adil, jujur dan bermartabat.
“Kami menghimbau kepada para pendukung dan simpatisan Erjon untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan serupa,” ungkap Rozian.
Bukan hanya baliho milik Paslon Erwin – Jonaidi yang dirusak, tapi juga milik pasangan Teddy Rahman – Gustianto turut ikut dirusak oleh orang tidak bertanggungjawab.
Juru bicara Teddy – Gustianto, Jadio Pugantara, meminta kepada simpatisan untuk mengganti dan memperbaiki baliho yang dirusak mencapai 375 baliho.
Serta meminta seluruh tim agar tetap fokus pada pemenangan dan tidak terpancing dengan pernyataan pihak-pihak yang terkesan dizolimi karena pihaknya juga mengalami, bukan hanya satu Paslon.
“Baliho yang rusak kita ganti saja dengan yang baru, jangan terpancing dengan pernyataan seakan-akan terzolimi,” kata Pugan.
Pugan menuturkan, Paslon Teddy – Gustianto berpesan kepada semua simpatisan ataupun pendukung dan seluruh kalangan masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi ini riang gembira.
Kemudian diminta tim pemenangan dikalangan masyarakat agar tetap fokus kepada tujuan awal, yakni memenangkan Teddy – Gustianto pada Pilkada mendatang.
“Marilah kita jaga kondisi jelang Pilkada tetap damai, jangan saling terpancing emosi. Mari kita saling adu ide dan gagasan, tidak saling menjatuhkan, semuanya rugi dengan kejadian seperti ini terus berlanjut,” kata Pugan.
Pugan mengajak semua pendukung dan simpatisan untuk turun ke lapangan dan kabarkan ke masyarakat kalau kejadian ini bukan persoalan yang terkesan dibesar-besarkan.
“Kepada tim pemenangan kuatkan barisan, jangan sampai tidak fokus gegara persoalan seperti ini saja, jangan sampai mau diadu domba dan diintimidasi,” ujar Pugan.
Laporan: Alsoni Mukhtiar // Editor: Sony