MEDIA BENGKULU,-Empat bulan sebelum pemilihan presiden (pilpres) 2019, hasil temuan sejumlah lembaga survei kredibel, seperti Indikator Politik, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indonesian Survey Institute (LSI) dan Kompas menunjukkan keunggulan mutlak pasangan Joko “Jokowi” Widodo-Ma’ruf Amin atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam survei tersebut, Jokowi diprediksi akan mendulang lebih dari 50% suara pemilih, sedangkan Prabowo hanya mendapatkan 30%.
Pertanyaannya adalah apakah posisi elektabilitas tersebut akan tetap sama pada 2019? Apakah ada risiko politik yang bisa mengubah posisi elektabilitas kedua calon presiden (capres) tersebut?