Mukomuko, mediabengkulu.co – Pemerintah Kabupaten Mukomuko Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak.
Telah membuka program keluarga berencana dengan metode operasi wanita atau tubektomi secara gratis.
Kepala Dinas P2KBP3A Mukomuko, Panji Surya, mengatakan dalam pelayanan KB tubektomi ini, pihaknya menggandeng rumah sakit Al Barra Mukomuko.
“Jadi silahkan bagi masyarakat yang ingin KB tubektomi, datang langsung ke rumah sakit tersebut,” kata Panji, Jumat (19/7/2024).
Panji menjelaskan, KB tubektomi ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang bersifat sukarela bagi seorang wanita.
Bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupi atau mengikat dan memotong atau memasang cincin. Sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Namun kontrasepsi tubektomi ini, tidak serta merta menjadi pilihan utama. Karena metode kontrasepsi ini sifat permanen dan harus penuh pertimbangan.
“Metode KB ini sangat efektif dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang. Namun jika ingin memiliki keturunan kembali tidak bisa,” kata dia.
Masih dikatakan Panji, hingga saat ini KB tubektomi di Kabupaten Mukomuko baru tercatat sebanyak dua orang dari target sebanyak empat orang. Warga yang akan ikut KB tubektomi.
Untuk peserta yang melakukan KB tubektomi harus melewati beberapa screening yang menjadi persyaratkan.
Untuk memastikan peserta yang bersangkutan kondisinya benar-benar sehat.
Selain itu, peserta yang ikut KB tubektomi juga akan mendapatkan uang jatah hidup selama tiga hari sebesar Rp 100 ribu/hari.
“Pada saat operasi berlangsung, mereka dan keluarga yang menunggu di rumah sakit diberikan makan dan minum oleh dinas,” ucap Panji.
Layanan KB tubektomi akan terus dilanjutkan hingga tahun 2025 mendatang. Bahkan bukan hanya KB tubektomi saja.
Tetapi juga ada layanan KB metode operasi pria atau vasektomi. Vasektomi merupakan metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin punya anak lagi.
Sama halnya dengan tubektomi perlu prosedur bedah untuk melakukan vasektomi. Sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya.
“Untuk memastikan apakah seseorang calon aseptor sesuai menggunakan metode ini atau tidak. Sedangkan untuk kuota KB MOP disediakan untuk 10 orang aseptor,” kata dia. (MC)
Editor: Sony