Oleh: Eko Agusrianto *)
MediaBengkulu.co- Salah satu ciri pemimpin yang baik dan berhasil adalah memiliki kecerdasan. Kecerdasan adalah sifat yang menunjukkan ketepatan dalam bersikap dan mengambil tindakan. Cerdas juga terkait dengan akurasi dalam mempertimbangkan seluruh sisi dari tindakan yang diambil. Kecerdasan juga tidak lepas dari hasil yang diperoleh dari sikap yang telah dibuat.
Tak kalah pentingnya adalah, kecerdasan, merupakan buah dari gabuangan antara penguasaan ilmu yang dimiliki dan pengalaman yang ditempa selama menjadi kehidupan dan selama menjalani satu pekerjaan. Cerdas itu tidak bisa dibuat-buat, tapi merupakan refleksi dari kematangan secara psikologis. Sehingga tidak semua pintar itu cerdas, namun orang cerdas sudah bisa dipastikan orang pintar.
Salah satu kecerdasan yang ditunjukkan oleh Walikota Bengkulu, Helmi Hasan adalah usulan untuk menggratiskan dan memberi subsidi bagi pelanggan PLN yang tidak mampu, dan terdampak akibat pandemi Covid-19. Helmi menilai, Covid-19 tidak hanya menjadi persoalan keselamatan jiwa, dan kesehatan masyarakat, namun juga merupakan persoalan ekonomi masyarakat.
Selain menimbulkan korban jiwa, dan korban sakit, pandemi Covid-19 juga menimbulkan korban ekonomi. Sehingga penanganannya tentu saja harus dilakukan secara komprehensif dan holistik. Tidak separuh-separuh dan parsial.
Pada satu sisi persoalan keselamatan nyawa warga negara harus dinomorsatukan (safety first), dan menjaga warga negara tetap dalam kondisi sehat (healthy protect). Pada sisi lain keselamatan kantong warga negara dalam pengertian menjaga ekonominya juga harus tetap diperhatikan. Memadukan ketiga hal tersebut bukan perkara mudah. Butuh kemampuan lebih, dan kecerdasan yang mumpuni.
Kecerdasan itu yang telah ditunjukkan oleh Helmi Hasan sebagai pemimpin di Bengkulu. Sebelum pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan mengenai pemberian keringanan kepada pelanggan PLN, Helmi Hasan telah lebih dulu menyampaikan pemikirannya. Namun karena kebijakan PLN terpusat, dirinya tidak bisa mengeksekusi secara langsung dan dilakukan di daerah.
Sebagai bagian dari pemerintah yang memiliki hirarki pusat-daerah, maka Helmi Hasan berkirim surat kepada PLN pusat melalui PLN daerah untuk memberi keringanan kepada para pelanggan PLN yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
Tidak berselang lama setelah Helmi Hasan berkirim surat, Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan pembebasan pembayaran bagi pelanggan PLN 450, dan 900 R1. Secara ekonomi pelanggan golongan tersebut, memang rentan terhadap dampak ekonomi akibat Covid-19.
Pemikiran cerdas Helmi Hasan, yang selaras dengan kebijakan Presiden Jokowi menuai simpati dari sejumlah kalangan di Bengkulu. Salah satunya adalah Bu Eny warga Kota Bengkulu, yang sehari-hari berjualan nasi campur.
Menurutnya pemberian subsidi untuk pelanggan PLN seperti dirinya sangat tepat dan membantu. Listrik bagi dirinya adalah kebutuhan penting. Pekerjaanya sangat bergantung kepada listrik.
Persiapan untuk berjualan sudah dimulai sejak malam hari. Hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa adanya listrik. Karena tingkat kebutuhan terhadap listrik tinggi, biaya yang dikeluarkan untuk listrik pun cukup besar.
Di antara biaya yang paling besar yang dikeluarkan untuk usahanya adalah membayar tagihan listrik. “Alhamdulillah, kami orang kecil seperti ini sangat terbantu dengan adanya subsidi untuk listrik. Terima kasih kepada pemerintah,” ujar Eny.
Dalam waktu yang bersamaan Helmi Hasan juga mengambil kebijakan menggratiskan biaya PDAM kepada 3000 pelanggan katagori rumah tangga kelas 2A. “Ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkot Bengkulu kepada masyarakat yang terdampak wabah CoVid-19,” ujar Helmi.
Kebijakan tersebut ternyata dalam implementasinya menginspirasi banyak daerah, selang beberapa waktu kemudian, setelah Helmi Hasan mengambil kebijakan menggeratiskan PDAM, maka Pemkab Batang, Pemkot Jambi dan Pemkot Surabaya juga melakukan hal yang sama. Ketiga Pemkab dan Pemkot tersebut ikut menggeratiskan PDAM terhitung mulai bulan April.
Menggratiskan PDAM ini selain mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, juga mendapat apresiasi dari anggota DPRD kota Bengkulu. “Keren, patut kita ikuti kebijakan Walikota yang menggeratiskan PDAM untuk warganya yang terkena dampak CoVid-19,” kata Dediyanto.
Kecerdasan yang paling penting bagi seorang pemimpin adalah mengkombinasikan ide dan pemikiran yang dimiliki dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Di sini posisi penting seorang pemimpin akan dilihat. Apakah kecerdasan yang dimiliki bisa bermanfaat untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat atau, kecerdasan yang hanya semata-mata untuk kepentingan dirinya.
Helmi Hasan sudah membuktikan, sebagai pemimpin yang cerdas, menggunakannya untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Sehingga rakyat pun merasakan buah dari kecerdasannya sebagai pemimpin. (Bersambung)
*)Kandidat Doktor Ilmu Sosial.