Pembangunan Kolam Retensi Masih Tahap Pembebasan Lahan

Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Ruang Rapat Teramang Muara - Nasal Padang Guci, BWS Sumatera VII Bengkulu, pada Kamis (22/8/2024). (foto : dokumen)

Bengkulu, mediabengkulu.co – Terkait pembebasan lahan untuk pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Kota Bengkulu akan selesai tahun ini.

Pemerintah Provinsi Bengkulu, berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Badan Pertanahan Nasional, Pemda Kota Bengkulu, serta jajaran Kecamatan Sungai Serut dan Ratu Agung.

Pernyataan ini disampaikan oleh Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, setelah memimpin rapat di Ruang Rapat Teramang Muara – Nasal Padang Guci, BWS Sumatera VII Bengkulu, Kamis (22/8/2024).

Menurut Khairil Anwar, proses pembebasan lahan untuk Kolam Retensi Pengendalian Banjir Kota Bengkulu, melibatkan beberapa dokumen yang harus dilengkapi serta beberapa masalah teknis yang perlu diatasi.

“Target kami adalah menyelesaikan pembebasan lahan dalam bulan ini, termasuk penyelesaian dokumen dan persyaratan yang diperlukan. Minggu depan, kami akan mengevaluasi hasil rapat hari ini,” ungkap Khairil.

Dia menambahkan, rapat ini bertujuan untuk mempercepat proses pembebasan lahan, agar pembangunan Kolam Retensi dapat dimulai sesuai target pada tahun 2025.

“Kolam retensi ini sangat penting untuk pengendalian banjir di Kota Bengkulu,” ujar Khairil Anwar.

Saat ini, terdapat lebih dari 11 hektare lahan yang harus dibebaskan di Kecamatan Sungai Serut dan Ratu Agung, dengan 100 bidang tanah yang masih dalam proses kompensasi.

Pembangunan ini melibatkan empat wilayah kelurahan, dan tidak ada kendala berarti, karena data lahan yang akan dibebaskan sudah lengkap.

Diketahui terdapat tiga kolam retensi yang direncanakan untuk dibangun. Sementara itu, BWS Sumatera VII terus melakukan pengerukan endapan sungai Bengkulu secara berkala.

Proyek pengendalian banjir melalui pembangunan kolam retensi masih berada pada tahap pembebasan lahan. (mc)

Editor : Helen