Mengenal Museum Menara Gentala Arasy

Oleh Nurdin Gumelar

 Museum Menara Gentala Arasy adalah museum yang menggambarkan perkembanganIslam di Provinsi Jambi. Nama Gentala Arasy sendiri diperoleh dari tiga kata, yaitu genta yangberarti suara, tala yang berarti keselarasan, dan arasy yang berarti menggema ke langit. Jadimakna dari Genta Arasy adalah bunyi yang selaras dan menggema ke langit. Bunyi ini berasal dari lonceng Menara Gentala Arasy sebagai pertanda waktu salat fardu bagi umat Islam di Kota Jambi.

Kepemilikan Museum Menara Gentala Arasy diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi, dan untuk pengelolaannya diberikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. Museum Menara Gentala Arasy berlokasi di Pelayangan,Kota Jambi, Provinsi Jambi, berada di tepi Sungai Batanghari.

Menara Gentala Arasy juga memiliki keunikan, yaitu dari ruangan dengan bentuk yang menyerupai lingkaran. Ruangan ini digunakan untuk memamerkan koleksi museum yang jumlahnya sekitar 100 koleksi, terdiri dari foto-foto para ulama, peninggalan kesenian Jambi dan kebudayaan Islam, peninggalan arsitektur Islam, naskah pendidikan Islam, naskah sejarah Menara Gentala Arasy, buku-buku suci yang sangat tua, kain kafan, selendang, jubah milik Sri Sultan Mangkubumi, mangkuk, dan uang logam kuno. Koleksi museum ini dipamerkan di sebuah ruangan yang melingkar. Koleksi yang ada berhubungan dengan perkembangan Islam di Nusantara dan Melayu.

Selain semua koleksi itu, ada juga koleksi tentang program rencana pembangunan Kota Jambi beserta peralatan yang digunakan pada saat pembangunan Gentala Arasy. Ada juga keunikan lain dari museum ini, yaitu koleksi utama berupa bedug dan Al-Quran yang berukuran sangat besar.

Bagian yang paling menonjol dari Museum Menara Gentala Arasy ini adalah corak arsitekturnya yang khas budaya Arab. Tingi menara ini adalah 80 meter. Menara ini dibangun sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi dan langsung di resmikan pada tanggal 3 September 2014 oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin.

Untuk menuju Museum Menara Gentala Arasy kita harus berjalan di sepanjang jembatan sampai ke menara. Untuk yang suka jajan atau makan di tempat wisata, tidak perlu takut kelaparan karena di sekitar jembatan menara Gentala Arasy ini banyak pedagang yangmenjual berbagai makanan, seperti sate padang, es tebu, bakso, dan lain-lain. Untuk melewati jembatan tidak dipugut biaya, berbeda jika ingin masuk ke museum yang dikenakan tarif Rp 1.500 untuk anak-anak dikenakan dan Rp 2.000 untuk dewasa.Museum Gentala Arasy buka hari Senin–Jumat pukul 08.00-16.00, sementara pada hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00-13.00.

 

Nurdin Gumelar, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Yogyakarta.