Mengenal Fase dan Gejala Migrain

Ilustrasi Migran. (foto:dok/ist)

Mediabengkulu.co – Migrain adalah jenis nyeri kepala yang ditandai dengan sensasi berdenyut parah pada satu sisi kepala.

Dikutip dari Mayo Clinic, serangan migrain sering kali disertai dengan mual, muntah, kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara, serta menggigil.

Untuk memahami migrain lebih baik, penting mengetahui pembagian jenis dan fase serangan migrain serta gejala-gejala yang muncul pada setiap tahapannya.

Jenis Migrain Berdasarkan Waktu Serangan

Migrain dibagi menjadi dua jenis berdasarkan frekuensi serangannya: migrain episodik dan migrain kronis. Migrain episodik terjadi ketika nyeri kepala muncul kurang dari 15 hari dalam sebulan.

Sebaliknya, migrain kronis adalah kondisi di mana nyeri kepala terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan dan berlangsung selama setidaknya tiga bulan.

Fase dan Gejala Migrain
Menurut dokter spesialis neurologi, dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.S (K), migrain terdiri dari empat tahap atau fase, masing-masing dengan gejala yang berbeda.
Memahami setiap fase ini dapat membantu mengidentifikasi dan menangani migrain dengan lebih efektif.

1. Fase Awal atau Prodromal
Fase awal ini biasanya terjadi satu hingga dua hari sebelum serangan migrain berlangsung. Gejala yang muncul pada tahap ini meliputi kesulitan berkonsentrasi, rasa tidak nyaman, leher kaku, dan kelelahan yang berlebihan. Tahap ini sering kali menjadi peringatan dini bahwa serangan migrain akan segera datang.

2. Fase Aura
Fase aura muncul sebelum atau selama serangan migrain. Gejala pada fase ini bersifat visual tetapi dapat juga mencakup gangguan lain.
Fase aura terjadi dalam lima hingga 60 menit setelah gejala awal muncul. Pada tahap ini, penderita migrain mungkin mengalami nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan sensasi kesemutan. Aura seringkali menjadi tanda bahwa migrain sedang berlangsung atau akan segera terjadi.

3. Fase Sakit Kepala
Tahap ini muncul ketika gejala pada fase aura tidak kunjung mereda. Keluhan yang dirasakan meliputi mual, nyeri pada satu sisi kepala, tidak nafsu makan, kepekaan terhadap cahaya, sensasi panas dingin bersamaan pada tubuh, dan wajah yang tampak pucat.
Nyeri kepala pada fase ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, membuat penderita sangat tidak nyaman dan terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

4. Fase Postdrome atau Postdromal
Fase postdrome terjadi setelah serangan migrain atau ketika gejala tidak kunjung membaik dalam satu hingga dua hari.
Gejala pada fase ini mencakup nyeri kepala yang terus-menerus pada satu sisi kepala, diare, dan bengkak di wajah. Penderita mungkin merasa kelelahan dan tidak berdaya setelah serangan migrain mereda, seperti telah melalui “hangover” migrain.

Mewaspadai Migrain
Dengan memahami fase-fase dan gejala migrain, kita dapat lebih waspada terhadap masalah ini. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami tanda-tanda migrain untuk mengetahui perawatan yang sesuai.

Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan migrain, sehingga kualitas hidup penderita dapat meningkat.

Migrain bukan hanya sekadar sakit kepala biasa. Dengan mengenali tanda-tanda awal dan gejala-gejalanya, kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk mencegah dan mengelola serangan migrain dengan lebih baik.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami gejala migrain, agar penanganan yang diterima bisa optimal. (**)

Sumber: Kompas.com