Masyarakat Bengkulu Temui Prof Mahmud MD, Sampaikan Permasalahan Agraria

Perwakilan masyarakat Bengkulu menemui Prof Mahfud MD, bertempat di Kafe Kontainer Bandara Fatmawati Bengkulu, Selasa (6/2/2024). (foto : dok/mediabengkulu.co)

Bengkulu, mediabengkuu.co – Perwakilan masyarakat Bengkulu menemui Prof Mahfud MD, bertempat di Kafe Kontainer Bandara Fatmawati Bengkulu, Selasa (6/2/2024).

Kedatangan masyarakat yang berasal dari PMJB (Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu) serta beberapa Kepala Desa, dalam rangka menyampaikan kasus-kasus agraria di Provinsi Bengkulu.

Hadir pula tokoh mahasiswa angkatan ’98, Usin Abdisyah Putra Sembiring yang akrab disapa Bang Usin.

Poniman perwakilan petani Bengkulu yang aktif di PMJB menyampaikan, permasalahan infrastruktur jalan di pedesaan yang rusak parah dan perlunya peningkatan SDM perangkat desa.

Tak ketinggalan juga disampaikan kasus-kasus agraria.

Diantaranya, kerusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan tambang di Bengkulu Tengah yang menyebabkan banjir tahunan di Kota Bengkulu.

Juga ada kasus perusahaan perkebunan PT Daria Dharma Pratama yang menggugat  Harapandi, Rasuli dan Ibnu Amin, 3 petani  miskin dari desa sibak sebesar 7, 2 milyar.

Ada juga kasus PT Injatama yang merusak Daerah Aliran Sungai di Bengkulu Utara. (**)

Termasuk kasus tambang pasir besi di Seluma, yang menghancurkan ekosistem laut, mengancam habitat pesisir yang berujung hilangnya penghasilan nelayan kecil.

“Kami juga menyampaikan kerusakan lingkungan dan polusi akibat PLTU di Teluk Sepang di Kota Bengkulu’, ujar Poniman.

Ketua Pengurus Kanopi Hijau Indonesia Ali Akbar, menyampaikan kepada Mahfud soal terancamnya habitat gajah di Sebelat Bengkulu Utara.

Akibat massive-nya perkebunan besar yang menghabiskan lahan koridor gajah Sebelat.

‘Kami berharap Prof Mahfud selaku ahli hukum, menyangkut kasus-kasus agrarian dapat ikut serta menyelesaikan masalah tersebut”, ujar Ali Akbar berapi-api didepan media. (**)