SELUMA- Laporan dugaan penyimpangan Dana Desa dan kinerja kades yang dinilai semena-mena yang dilayangkan ke Inpsektorat dan PMD mental, sejumlah perwakilan warga Desa Tebat Sibun Kecamatan Talo Kecil, Senin (18/3) mendatangi DPRD Seluma.
” Tujuan kami guna menyampaikan keluhan masyarakat terkait kebijakan kades yang dinilai semena-mena serta tidak transparan dalam penerapan Dana Desa.
Hal inilah yang menyebabkan masyarakat menjadi terkotak-kotak,” sampai perwakilan warga Desa Tebat Sibun Kecamatan Talo Kecil, Devi Maryani Novalta (31), Senin (18/3).
Hearing di pimpin langsung wakil ketua I I DPRD Seluma Okti Fitriani S.Pd.MM, Kades dan Perangkat desa , ketua BPD beserta anggota BPD, Sekretaris PMD dan masyarakat Desa Tebat Sibun. Sementara Camat Talo Kecil tak terlihat hadir.
” Tuntutan masyarakat, diantaranya agar kades Tebat Sibun diberi surat peringatan tegas, supaya tidak semena-mena dalam mengambil setiap keputusan.
Tidak nepotisme, dan mohon agar DPRD, Inspektorat,PMD dan pihak kepolisian turun langsung untuk mengecek dana desa tahun 2017 dan 2018 karena diduga pekerjaan asal jadi dan mark Up,” sampainya.
Beberapa item tudingan masyarakat terkait persoalan yang membuat kegaduhan, yakni dugaan adanya item pembangunan gedung PAUD yang memperkerjakan warga dan tukang dari desa lain,nepotisme, pembangunan sumur bor melalui dana desa tahun 2017 sebesar Rp 114.709.000 yang tidak berfungsi, kisruh pengangkatan pengurus Posyandu akibat kebjiakan kades yang membantuk pengurus baru,sementara pengurus lama belum dibubarkan.
” Persoalan itu sudah pernah dilaporkan oleh perwakilan masyarakat desa ke dinas PMD dengan nomor 02/09/tbs/tertanggal 27 September 2018 yang tembusannya juga disampaikan ke DPRD. Namun belum digubris,” ujar Nova.
Sementara itu, wakil ketua II DPRD Seluma Okti Fitriani S.Pd, MM berjanji akan kembali membahas persoalan itu bersama pihak eksekutif dan pihak terkait lainnya.
” Rencananya Senin depan akan kita undang pihak eksekutif terkait hal ini,” sampai Okti.
Okti juga merasa heran, banyaknya permasalahan yang terjadi di Desa dan laporan yang disampaikan ke pada pihak PMD dan Inspektorat selalu mental. (AN)