Kurkumin Sikuning Sang Protektor

Sumber : NUTRAingridient-asia.com

Sejak awal tahun 2020, WHO telah mengumumkan kepada seluruh penjurudunia, bahwasanya telah terjadi kegawatdaruratan global akibat persebararan virus COVID yang terus meningkat.

Pandemi COVID-19 masih menjadi momok menakutkan di tengah tengah masyarakat karena penyebaranvirus yang merupakan varian baru dan dapat menyebabkan masalah pada saluran pernafasan yang dapat berakibat fatal (WHO, 2020).

Dikarenakan virus ini merupakan varian yang baru dan belum dikenal oleh tubuh, maka sistem imun tubuh memiliki peranan penting dalam menjaga tubuh dari serangan virus ini.

“Apasih sistem imun itu?” Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan pada tubuh. Sistem imun berperan dalam mengenal, melawan benda-benda asing yang merugikan tubuh.

Untuk memaksimalkan kerja sistem imun, maka dibutuhkan usaha untuk tetap fit yang salah satunya dengan menggunakan tanaman tanaman herbal yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Beberapa tanaman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh adalah kunyit dan temulawak.

Ya, kunyit dan temulawak, keduanya merupakan tanaman yang mudah sekali didapat dan sering digunakan dalam bumbu-bumbu masakan ataupun dalam pengobatantradisional.

Kunyit dan temulawak dapat berperan dalam peningkatan sistem kekebalan tubuh karena adanya kandungan kurkumin di dalam tanaman tersebut.

“Kurkuminituapasih?”Kurkuminsendirimerupakansenyawaatauzat yang terdapat di dalamtanaman, sepertikunyitdan temulawak yang menjadikantanamantersebutberwarnakuning. Selainmemberikanwarna pada kunyit, ternyatakurkumin juga dapatdigunakansebagaipengobatantrasisionalloh, sebagaicontoh, kurkumindapatdigunakansebagaipeningkatkekebalan tubuh, memiliki peranan dalam mengatasi peradangan, radikal bebas, penyakit yang disebabkan oleh virus, dan juga mengatasi penyakit malaria.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat mencegah terjadinya peradangan pada beberapa uji, kurkumin memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh dengan adanya meningkatkan kadar antibodi (Catanzaro, 2018).

Penelitian lain dengan tujuan untuk mengetahui efek imunomodulator pada tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) dantanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza), hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua tanaman tersebut memiliki senyawa kurkumin dengan kandungan paling tinggi ada pada tanaman temulawak (Azimah et al, 2016).

Dalam kondisi pandemi seperti ini, senyawa kurkumin juga dapat dipertimbangkan untuk pengelolaan atau pengobatan COVID-19, karenakurkuminmenunjukanadanyaefek yang dapat menekan virus SARS-CoV-2.

Menjaga ketahanan tubuh dimasa pendemi ini adalah hal yang harus dilakukan. Sekarang, masyarakat tidak perlu khawatir lagi bagaimana mencari suplemen, obat, maupun makanan yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dikarenakan tanaman yang tidak asing dijumpai di masyarakat dapat melindungi dari serangan virus maupun bakteri. Beberapa contoh tanaman tersebut meliputi kunyit, kunyit putih, temulawak dan masih banyak lagi.

Lebih jelasnya aktivitas yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh tersebut disebabkan sikuningkurkumin yang terkandung didalamnya. Beberapa penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwasanya senyawa kurkumin ini dapat memacu ketahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri. Oleh sebab itu, senyawa kurkumin terbukti dapat meningkatkan ketahanan tubuh.

Sumber:
Azimah, D., Yuswanto, Wahyono, Santosa, D., Setyoati, E.P. 2015. Efek Imunomodulator dari Kombinasi Ekstrak Etanol Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees) dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Balb/c Secara In Vitro. Traditional Medicine Journal. 21(3):157-168.

Catanzaro, M., Coesini, E., Rosini, M., Racchi, M., Lanni, C. 2018. Immunomodulators Inspired by Nature: A Review on Curcumin and Echinacea. Molecules. Vol. 23

Hewlings, S.J., Kalman, D.S. 2017. Curcumin: A Review of its’ effect on human health. Foods. 6(92):1-11.

World Health Organization. (2020). Report of the WHO-China Joint. Geneva: World Health Organization