Ketua DPRD Lebong Tinjau Sawah Warga yang Tertimbun Material Longsor

Ketua DPRD Lebong Tinjau Sawah Warga yang Tertimbun Material Longsor, Kamis 10/11/ 2022).

Lebong, Mediabengkulu.co – Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen didampingi Kadis Pertanian dan Perikanan Lebong, Hedi Parindo dan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lebong, Tantomi, Kadis Lingkungan Hidup, Indera Gunawan dan Anggota Koramil 409-01, Serda Sawalludin, meninjau lokasi sawah petani yang tertimbun pada Kamis 10 November 2022 lalu.

Dikatakan Carles, lahan pertanian itu tidak bisa diolah lagi oleh petani. Sebelumnya jalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Desa Embong Uram juga jebol usai air di Tik Temiling meluap pada Senin 7 November 2022 sekitar pukul 18.05 WIB. Jalan yang jebol diketahui sepanjang 10 -15 meter.

Untuk mencegah meluasnya air masuk ke persawahan, Ketua DPRD dan rombongan berjibaku membuat tanggul sementara menghadang luapan air tersebut.

Namun demikian setelah diperbaiki, tanggul itu kembali diterjang banjir yang mengakibatkan sekitar 1 hektare sawah warga rusak akibat tertimbun material tersebut.

“ Melihat kondisi tersebut, alhamdullilah langsung saya minta OPD terkait untuk mendata kerugian. Kita melakukan dari hal kecil dahulu, baru ke hal yang lebih besar. Intinya untuk kepentingan umum atau banyak orang,”katanya Charles.

Akibat banjir, juga menimbun sawah milik warga satu titik di Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong Sakti yang luasnya mencapai satu hektare lebih.

“ Material tanah longsor itu telah dibersihkan yang dilakukan warga dibantu pemerintah dan BPBD setempat. Untuk total kerugian masih dihitung diperkirakan dari keseluruhan yang terdampak 7 hektare. Luas lahan yang gagal panen 1,5 hektar . Sedangkan Tim dan rombongan sudah ke lokasi untuk mendata kerugian sekaligus melakukan perbaikan sementara,” tegasnya Ketua DPRD Lebong ini.

Data yang dihimpun, satu hektar tanaman padi milik warga desa Embong Uram Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong tertimbun material tanah dan batu akibat curah hujan melanda lebong dan sekitarnya pada 9 November 2022 lalu.

Ketinggian material yang menutupi lahan sawah tersebut mencapai 1 hingga 2 meter di tiga titik lokasi desa Embong Uram.

Akibat kejadian itu, beberapa petani pemilik sawah, mengalami kerugian diperkirakan sekitar Rp 50 juta, karena lahan tidak bisa lagi diolah atau  gagal panen. (adv/btr)