Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Kepala Sekolah SMKN 1 Rejang Lebong, Asep Suparman, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak puluhan guru honorer, yang hingga kini belum menerima pembayaran honor mereka. Hal ini disebabkan karena Surat Keputusan mereka, belum juga diterbitkan.
“Kami sangat peduli dengan nasib para guru honorer, dan kami tidak akan berhenti berjuang untuk hak-hak mereka. PGRI juga akan terus mendukung perjuangan ini,” ujar Asep Suparman, Kamis (21/03/2025).
Asep mengungkapkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan SK bagi guru honorer dapat segera diterbitkan, sehingga hak mereka dapat segera terpenuhi.
“Kami sudah berdiskusi dengan PGRI dan berusaha semaksimal mungkin agar hak-hak para guru honorer tetap terjamin. Harap bersabar karena ini sedang dalam proses,” jelas Asep.
Asep menambahkan, meskipun saat ini banyak tantangan, seperti regulasi pemerintah yang terus berkembang, ia meminta para guru honorer untuk tetap bersabar.
“Pemerintah sedang merancang undang-undang ASN, yang mana mulai 31 Desember 2024 seluruh tenaga honorer akan digantikan oleh P3K. Namun, kenyataannya hanya sedikit yang lolos seleksi P3K, yakni hanya 8 orang dari 80 honorer yang ada,” terang Asep.
Asep juga mengimbau, agar para guru honorer mempersiapkan dokumen penting, seperti sertifikat pendidik dan surat uji kompetensi, sebagai persiapan untuk masa depan mereka. Walaupun situasi sulit, Asep menegaskan bahwa perjuangan untuk memastikan hak guru honorer tetap akan terus dilakukan.
Sebelumnya, Piry, mewakili puluhan guru honorer SMKN 1 Rejang Lebong, menyampaikan keluhan mereka terkait honor yang terancam tidak dibayar akibat belum terbitnya SK honorer mereka.
Piry berharap, ada solusi terbaik dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan para guru honorer di SMKN 1 Rejang Lebong.
Laporan: Yurnal //Editor: Helen
Kepala Sekolah SMKN 1 Rejang Lebong Komitmen Perjuangkan Nasib Puluhan Guru Honorer
