Kemenkominfo Usulkan Program Enam Pilar Smart City Untuk Kota Bengkulu

Tenaga Ahli dari Kemenkominfo Slamet Riyadi. (foto:dok)

Bengkulu, mediabengkulu.co – Tenaga Ahli dari Kemenkominfo Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya melakukan perbaikan dan penajaman melalui penyusunan Masterplan Smart City dan Quick Win Program Unggulan tahap IV.

Slamet menyebutkan terdapat 6 pilar yang menjadi fokus utama dari smart city yakni smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

Dari 6 pilar ini, disusun dan dirumuskan apa saja yang menjadi inovasi dari Kota Bengkulu untuk dijadikan program unggulan di smart city Kota Bengkulu.

“Mulai dari smart branding, tim mengusulkan tentang sistem informasi pariwisata (SIPARTA) yang nanti menjadi informasi bagi publik. Jadi, masyarakat baik nasional maupun internasional kalau mau berkunjung ke Kota Bengkulu kian mudah, mulai dari caranya kesini, lewat mana, hingga masalah booking hotel dan sebagainya,” ungkap Slamet, Rabu (18/10/2023) kemarin.

Kemudian smart government, yang diusulkannya yakni aplikasi Bank Sampah digital (SALIN). Yang mana setiap warga akan memiliki akun dalam pengoperasiannya.

“Nanti sampah itu akan dijemput oleh pihak pemerintah, melalui aplikasi itu,” tambah Slamet.

Lanjut Slamet, untuk smart economy, tim mengusulkan aplikasi E-Rata. Ini merupakan aplikasi untuk retribusi pasar melalui skema digital.

Sementara itu, untuk smart society, tim tenaga ahli akan meningkatkan efektivitas panggilan darurat 112 Kota Bengkulu.

“Kota Bengkulu sudah punya panggilan darurat itu, nah problemnya yang kita peroleh itu adalah aspek penggunaannya. Disini banya masyarakat belum tahu, ataupun menggunakannya. Untuk itu, nanti akan kita sosialisasikan dan sebagainya, agar panggilan darurat ini digunakan oleh masyarakat,” ujar Slamet.

Sedangkan untuk smart government, tim mengusulkan aplikasi e-perencanaan.

Aplikasi ini nanti menampung aspirasi masyarakat dalam perencanaan di Kota Bengkulu, dan diharapkan perencanaan ini bisa digunakan dan dilaksanakan oleh setiap OPD.

Terakhir ialah smart living, Slamet mengatakan hal tersebut berkaitkan dengan sistem informasi di Rumah Sakit Umum Harapan dan Doa (RSHD).

“Aplikasi INJAK REM ini nanti ada rekam medisnya, kemudian terhubung juga dengan aplikasi lain seperti BPJS dan lainnya yang dampaknya ke masyarakat adalah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan,” tutup Slamet.

Enam pilar yang telah ditentukan tersebut akan diusulkan ke PJ Walikota sebagai program quickwin yang akan dilaksanakan di tahun 2024, dan untuk pelaporannya tim ahli memberikan waktu paling lambat akhir Desember. (mb)