Karang Taruna Air Latak Kecewa dengan Sikap Mahasiswa KKN UIN Bengkulu

Karang Taruna Desa Air Latak (foto: istimewa)

Seluma, mediabengkulu.co – Karang Taruna Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma, kecewa dengan sikap dan tingkah laku mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Terhadap kasus viralnya mahasiswa KKN UIN yang meninggalkan Desa Air Latak dengan alasan tidak nyaman dan berujung viral diberbagai platform media sosial.

Ketua Karang Taruna Desa Air Latak, Dendi Setiawan mengatakan, kalau saja mahasiswa KKN saat itu segera koordinasi dan menyampaikan keluhan kepada karang taruna maka kejadian tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik.

“Sebenarnya kalau dibicarakan baik-baik tidak akan terjadi kejadian seperti ini. Mereka memang agak tertutup, sampai tidak mau koordinasi dengan pihak perangkat desa dan karang taruna,” ungkap Dendi, Sabtu (13/7/2024).

Dendi berharap nama baik Desa Air Latak yang sempat tercoreng akibat beberapa cuitan diberbagai platform media sosial agar dapat segera diperbaiki.

“Menurut saya, hal ini mungkin cuman miskomunikasi saja antara mahasiswa KKN dengan warga setempat maupun pemerintah desa,” terang Dendi.

Cuitan yang viral diberbagai platform media sosial

Sementara menurut keterangan salah satu mahasiswa KKN UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Rahmat. Cuitan yang viral diberbagai platform media sosial bukanlah dari pihaknya.

Rahmat mengatakan, kalau pihaknya tidak mengetahui siapa yang membagikan cuitan tersebut diberbagai platform media sosial hingga menjadi viral.

“Dari kelompok kami tidak ada yang ngirim chat itu, apalagi nuduh-nuduh hal semacam itu, tapi yang kami alami bisa kami jelaskan yang sebenarnya,” terang Rahmat, melalui pesan singkat WhatsApp.

Dikabarkan sebelumnya, terkait beredarnya diberbagai platform media sosial tentang keluhan mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, yang mengaku dicekoki tuak hingga kehilangan pakaian dalam.

Saat melaksanakan KKN di Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma. Kades Air Latak, Riswan Efendi, mendatangi Polres Seluma untuk klarifikasi permasalahan tersebut.

Riswan mengatakan, cuitan itu jelas sudah berlebihan, sejak mahasiswa KKN tinggal di desa tidak perna melapor dengan pihak pemerintah desa terhadap gangguan seperti yang disampaikan di media sosial.

“Setiap ditanya ada kendala atau tidak, mereka tidak terbuka,” ungkap Riswan, Jumat (12/7/2024).

Pihaknya baru mengetahui permasalah yang dialami mahasiswa KKN setelah Kordes KKN pamit untuk pindah lokasi KKN yaitu di Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi.

“Saat itu barulah mereka melapor merasa tidak nyaman, digedor tengah malamlah, motor dirusaklah, pipa dirusak dan macam-macam, celana dalam hilang,” ucap Riswan.

Setelah viralnya perkara ini, Pemerintah Desa Air Latak meminta kepada Polres Seluma untuk memfasilitasi dengan mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu agar dapat segera diselesaikan.

“Masyarakat dan pemerintah desa berharap perkara ini tidak berlarut-larut, dan meminta kepolisian untuk memfasilitasi,” kata Riswan.

Sementara Kasat Reskrim Polres Seluma, AKP. Dwi Wardoyo, mengatakan kalau pihaknya masih mendalami dan mempelajari lebih lanjut terkait viralnya mahasiswa KKN yang pergi dari Desa Air Latak.

“Kita selidiki dulu, nanti kita mintai klarifikasi semuanya, apakah ada unsur pidananya atau tidak. Kalau perlu kita fasilitasi untuk dipertemukan agar cepat selesai,” terang Dwi Wardoyo.

Laporan: Alsoni Mukhtiar // Editor: Sony