Kabupaten Mukomuko Gelar Koordinasi Data Pendidikan untuk Tingkatkan Mutu Sekolah

Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi data pendidikan. (foto: Wisma/mediabengkulu.co)

Mukomuko, mediabengkulu.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko bersama PGRI dan Balai Penjamin Mutu Pendidikan Bengkulu melaksanakan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi data pendidikan.

Acara ini diikuti oleh 144 operator SD dan 58 operator SMP se-Kabupaten Mukomuko, di Bumi Batuah, Rabu (19/3/2025).

Kegiatan ini fokus pada pembaruan data data pokok pendidikan atau Dapodik sarana prasarana tahun 2026 dan sinkronisasi data ke aplikasi Dukcapil.

Dalam sambutannya, Bupati Mukomuko, Choirul Huda berpesan agar acara ini diikuti dengan serius dan konsisten meskipun sedang melaksanakan ibadah puasa.

“Saya berharap acara ini diikuti dengan serius dan konsisten walaupun sedang puasa,” kata Choirul Huda.

Bupati menekankan bahwa operator sekolah memiliki peran krusial dalam memastikan keakuratan data pendidikan.

“Operator merupakan keterampilan yang harus terus diasah dan diulang. Semakin banyak kita mengulang, semakin mahir kita,” tamba Choirul Huda.

Bupati juga menyoroti pentingnya data pokok pendidikan yang selalu diperbarui, sebab data pokok itu sangat penting dan harus terus diupdate karena dari situlah negara mengambil kebijakan.

“Negara ingin melangkah bersama, baik di kota maupun di desa dan pelosok. Kelengkapan sarana prasarana harus sama dan sejajar, baik di kota maupun di desa,” ucap Choirul Huda.

Dengan tegas bupati menyatakan bahwa operator sekolah adalah cikal bakal kontributor bagi kemajuan negara.

“Saudara operator ini adalah cikal bakal untuk memberikan kontribusi bagi negara kita yang lebih baik. Data yang diolah oleh saudara merupakan data yang digunakan untuk menentukan kebijakan,” ujar Choirul Huda.

Selain itu, bupati juga menyampaikan visi besar pemerintah dalam mengarahkan generasi muda, saat ini negara sedang mengubah arah bangsa.

Pendidikan Indonesia akan menuju negara yang mengelola mineral dan sumber daya alam yang sangat banyak.

Generasi muda diarahkan bukan lagi berlomba jadi ASN, namun diarahkan untuk menjadi SDM handal pengelola sumber daya alam negara ini.

“Tujuannya agar Indonesia menghasilkan barang jadi, bukan lagi bahan mentah yang dijual ke luar negeri,” kata dia.

Dalam penutupan sambutannya bupati menyampaikan pantun: ikan gabus ikan lele, untuk pekerjaan ini yang serius le.

Pantun ini menjadi pengingat bagi seluruh peserta untuk tetap fokus dan serius dalam menjalankan tugas sebagai operator sekolah.

Laporan: Wisma // Editor: Sony