Jonaidi Ungkap Seluma Sebagai Sentra Perikanan Provinsi Bengkulu

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP (foto : 81 mediabengkulu.co)

Bengkulu, Mediabengkulu.co – Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menjadikan Kabupaten Seluma sebagai sentra perikanan provinsi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, S.P., M.M., dan ini bukan tidak beralasan, pasalnya saat ini pelabuhan perikanan nusantara sedang dibangun di Seluma.

“Pemerintah Desa Penago 1, Kecamatan Ilir Talo melaksanakan kegiatan budaya Larungan yang sangat bagus sekali dan ternyata telah ditetapkan sebagai kalender event oleh Pemkab Seluma. Insya Allah selain dari kabupaten di tahun berikutnya Pemprov akan mengucurkan alokasi untuk pengembangan budaya, karena pantai Pandan Sari sangat bagus dan ini juga sebagai aset nelayan,” sampai Jonaidi.

Jonaidi menambahkan, Pantai Pandan Sari merupakan tempat nelayan berkumpul setelah melaut dan juga sebagai tempat mereka menjual serta melelang hasil tangkapannya.

“Merupakan berkah hebat bagi nelayan, Insya Allah dua tiga tahun lagi ke depan penguatan sentra perikanan di Provinsi Bengkulu itu ada di Seluma. Informasi bagusnya pelabuhan sedang dibangun, pada tahun depan ada Rp. 28 miliar untuk lanjutan PPN yang ada di Seluma,” sampai Jonaidi.

Jonaidi berharap, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan terutama untuk masyarakat di Seluma.

“Hingga saat ini di Provinsi Bengkulu belum ada pelabuhan yang berskala nasional, yang ada hanya Pelabuhan Pendaratan Ikan saja, maka dari itu Pelabuhan Perikanan Nusantara untuk Provinsi Bengkulu dibangun di Seluma,” kata dia.

Jonaidi menambahkan, pembangunan pelabuhan perikanan di suatu daerah akan mendukung segenap usaha perikanan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

“Aktivitas di pelabuhan perikanan dibagi menjadi tiga, yaitu aktivitas pelabuhan, aktivitas perikanan, dan aktivitas penunjang. Sehingga melalui pembangunan PPN di Pasar Seluma ini akan menimbulkan dampak ekonomi langsung, dampak ekonomi tidak langsung, dan dampak ekonomi lanjutan,” demikian Jonaidi. (81)