Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Calon Wakil Bupati Rejang Lebong nomor urut 03, Juhendra, menegaskan kalau hilirisasi pertanian akan menjadi prioritas utama jika dirinya terpilih nanti.
Karena program tersebut dinilai mampu meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus menjawab keluhan petani terkait fluktuasi harga komoditas hortikultura.
Dalam debat pamungkas yang digelar Komisi Pemilihan Umum Rejang Lebong di Hotel Mercure, Minggu malam (17/11), Juhendra memaparkan strategi untuk menjaga kestabilan harga di tingkat petani.
“Harga komoditas seperti tomat, cabai, kol dan brokoli sangat tergantung pada pasar. Ketika hasil melimpah harga akan jatuh. Kami akan mengatur regulasi untuk mengatasi persoalan ini, meski pada akhirnya demand dan supply tetap ditentukan pasar,” ujar Juhendra.
Juhendra menjelaskan, hilirisasi pertanian melibatkan pengolahan hasil tani menjadi produk dengan nilai tambah lebih tinggi. Langkah ini dinilai dapat mencegah kerugian petani akibat penurunan harga ketika pasokan melimpah.
Misalnya kopi, ketika harga turun bisa mengolahnya menjadi bubuk kopi, lalu roasting hingga menjadi produk siap jual dengan harga lebih tinggi.
“Begitu juga dengan tomat, kita bisa membuat olahan seperti manisan tomat. Produk ini tidak hanya bernilai lebih tinggi, tetapi juga memiliki daya simpan lebih lama,” papar Juhendra.
Program hilirisasi pertanian, menurut Juhendra, akan membantu petani menghadapi tantangan harga yang tidak stabil dan memaksimalkan potensi hortikultura di Rejang Lebong.
Selain itu, diversifikasi produk olahan akan menjadi salah satu cara untuk menjaga keseimbangan ekonomi daerah.
“Hilirisasi bukan sekadar proses, tetapi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi Rejang Lebong secara berkelanjutan,” pungkas Juhendra.
Laporan: Yurnal // Editor: Sony