banner 1000x250
Seluma  

Jembatan Ambruk, Siswa di Seluma Terpaksa Lintasi Sungai untuk Menuju Sekolah

Pasca jembatan Lubuk Lagan kecamatan Talo Kecil Ambruk, pelajar terpaksa seberangi sungai saat pergi dan pulang sekolah

MEDIABENGKULU.CO (SELUMA )Akibat terputusnya jembatan di Desa Lubuk Lagan Kecamatan Talo Kecil, puluhan siswa PAUD dan ratusan Siswa SD dan SMP terpaksa berjalan Melintasisungai setiap harinya saat hendak berangkat atau pulang sekolah. Mirisnya saat musim penghujan, mereka terpaksa gagal sekolah.

” Warga terutama kalangan orang tua cemas dan khawatir, sebab saat musim penghujan, debit dan arus air besar sehingga terkadang terpaksa tidak sekolah karena sulit menyeberangi sungai,” sampai Dodi Harmedi warga Desa Lubuk Lagan Kecamatan Talo kecil.

Tidak hanya itu, putusnya jembatan yang menjadi link kewenangan pemerintah daerah ini, juga mengancam ratusan jiwa warga eks transmigrasi di wilayah itu terisolir. Bahkan menghambat masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan” Terkait masalah jembatan yang putus ini adalah akibat kurangnya perhatian pemerintah. Sudah tidak zamannya lagi di era yang serba canggih dan maju ini, dimana Seluma masih jauh tertinggal dari segala bidang pembangunan terutama jalan dan jembatan yang masih memakai jembatan besi pada jalan jalan protokol dan jalan kabupaten sementara aktifitas kendaraan semakin banyak” kata Ahlul.

Pemerintah daerah kabupaten Seluma dalah hal ini bupati Seluma diminta sigap dan wajib segera tanggap atas putusnya jembatan penghubung Desa Lubuk Lagan Kecamatan Talo kecil pasca ambruk beberapa bulan lalu.

Desakan itu disampaikan tokoh masyarakat kecamatan Ulu Talo, Ahlul Fajri. Menurutnya, pemerintah harus menganggarkan atau mencari anggaran darurat atas terputusnya infrastruktur jembatan akibat sudah rapuh dimakan usia, pemerintah harus peka dan bijaksana dalam Penanggulangan Bencana sementara DPRD juga berhak mendesak pemerintah daerah untuk mencarikan anggaran untuk membangun jembatan tersebut.

” Kita memang tidak bisa bergantung pada APBD yang memang tidak terlalu besar di kabupaten Seluma. Saya pikir tidak perlu saya ajarkan karena mereka pejabat sudah jelas lebih paham dari kita masyarakat yang mereka anggap bodoh ini ” ucap Ahlul Fajri,Minggu (24/11).

Ahlul Fajri juga menyebutkan, perbaikan infrastruktur yang rusak karena dimakan usia itu merupakan tanggung jawab pemerintah karena hal ini dapat disamakan dengan bencana alam, walaupun hal ini disebabkan oleh kelalaian pihak tekhnis kabupaten Seluma. (Ww)