Jalan Nasional Air Meles Atas Mulai Diperbaiki

Jalan Nasional Air Meles Atas Mulai Diperbaiki. (foto: Yurnal/mediabengkulu.co)

Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Jalan Nasional Air Meles Atas, yang sebelumnya viral karena kondisi berlubang dan sering memakan korban kini mulai diperbaiki.

Perbaikan dilakukan melalui proyek tambal sulam yang dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu.

Pelaksana lapangan sekaligus operator vibro, Jumadi, mengungkapkan proyek ini telah berjalan selama satu minggu.

“Perbaikan jalan ini dimulai seminggu yang lalu. Saat ini dalam proses penghamparan Base A, dan sebagian sudah ada yang diaspal,” ujar Jumadi, Kamis (20/3/2025).

Jumadi menjelaskan, material aspal hotmix yang digunakan dalam proyek ini didatangkan dari Kembang Sri, Bengkulu, melalui Selamet Grup, lantaran Asphalt Mixing Plant lokal milik PT SMS saat ini belum beroperasi.

“Aspal kita datangkan dari Kembang Sri melalui Selamet Grup, karena AMP lokal belum berproduksi,” ujarnya.

Meski perbaikan sudah berjalan, Jumadi mengakui bahwa daya tahan tambal sulam ini belum bisa dipastikan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan bertonase berat yang melintasi jalan tersebut setiap hari.

“Daya tahan jalan belum bisa ditentukan, tergantung berat beban kendaraan yang lewat,” kata Jumadi.

Namun, ia memastikan proyek ini dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dengan ketebalan aspal yang bisa mencapai 10 cm, tergantung pada kondisi lapisan pondasi bawah jalan.

“Kalau ketebalan aspal mencapai 10 cm, itu tergantung kelabilan lapisan pondasi bawah. Sebenarnya, jalan ini sudah layak untuk ditingkatkan,” tambahnya.

Sebelumnya, perbaikan serupa juga pernah dilakukan di ruas jalan ini, tetapi hanya bertahan selama dua bulan dan kembali mengalami kerusakan.

Warga Khawatir Perbaikan Tidak Bertahan Lama

Jalan Air Meles Atas, terutama di jalur Terminal Simpang Nangka–SPBU Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, memang sering dikeluhkan oleh warga dan pengguna jalan.

Selain rawan kecelakaan lalu lintas, jalan ini juga kerap mengalami kerusakan akibat tingginya volume kendaraan berat yang melintas.

Evan, salah seorang warga, mengaku senang dengan dimulainya perbaikan jalan. Namun, ia khawatir kondisi jalan akan kembali rusak dalam waktu singkat jika hanya dilakukan tambal sulam.

“Saya memang berharap ada pengaspalan total dan perbaikan jalan dengan cara tidak ditambal. Jika hanya ditambal, akan terjadi kerusakan kembali karena kualitas aspal yang kurang bagus,” kata Evan.

Ia berharap pemerintah dapat memperbaiki jalan tersebut secara permanen dengan menggunakan aspal hotmix berkualitas tinggi, sehingga tidak muncul kembali lubang dan debu yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Laporan: Yurnal //Editor: Helen