Jalan Hibrida Dijuluki Sebagai Bak Sampah Terpanjang di Dunia.

KOTA BENGKULU, – Di Indonesia kita dapat melihat sampah di mana-mana khususnya di Kota Bengkulu.

Akhir-akhir ini, sampah menjadi masalah besar di berbagai kawasan di Kota Bengkulu, mulai dari tumpukan sampah, oknum warga membuang sampah sembarangan hingga berbagai aktivitas yang mencemari lingkungan.

Di Kota Bengkulu, sampah merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya.

Dan hampir di setiap kawasan di Kota Bengkulu mengalami kendala dalam mengolah sampah.

Seperti yang terjadi di median jalan Hibrida, Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Gading Cempaka.

Kawasan ini dijuluki warga sebagai bak sampah terpanjang di dunia.

Bagaimana tidak, setiap median jalan terdapat sampah-sampah bertumpukan yang membuat pemandangan sepanjang jalan menjadi tidak indah dan menimbulkan baun yang tidak sedap.

Berbagai cara pun ditempuh, tetapi masih ada saja oknum warga yang membuang sampah sembarangan, bahkan tengah malam hingga subuh masih ada yang membuang sampah.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Kecamatan Gading Cempaka dan seluruh Kelurahan terkhususnya Sido Mulyo memasifkan sosialisasi kepada masyarakat terkait Peraturan Daerah (Perda) nomor 02 tahun 2011 tentang sampah.

“Sebelum viral tentang sampah ini, kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat terkait perda tentang sampah dan tidak boleh membuang sampah sembarangan lagi. Tapi ya masih ada saja warga yang bandel. Untuk itu, kita langsung mengambil sikap mengenai hal ini agar oknum warga membuang sampah sembarangan dapat ditindak tegas,” jelas Lurah Sido Mulyo Aini saat memberikan keterangan mengenai bak sampah terpanjang se-dunia, Kamis (29/4/2021).

Dirinya mengungkapkan semua unsur terdiri dari DLH, Kecamatan, Kelurahan, Linmas, RT, RW, Babinsa, Babinkamtibmas hingga LPM dilibatkan langsung dalam menuntaskan masalah sampah di sepanjang media jalan Hibrida.

“Semua unsur telah dilibatkan dalam menuntaskannya, bahkan Wawali Dedy pun turun tangan untuk memonitor. Setiap hari kita melakukan monitor dengan sistem piket dan ronda. Kemarin-kemarin sudah banyak kedapatan hingga dibawa pengadilan sebagai hukuman agar mereka jera. Alhamdulillah atas motivasi Pemkot, Walikota dan Wakil Walikota upaya ini membuahkan hasil dengan terciptanya lingkungan bersih dan bebas sampah. Dan boleh dilihat perbedaanya sekarang, ada taman dan tumbuhan lainnya, bukan lagi sampah yang disana,” tuturnya.

Selain itu, Aini selalu mengimbau para Ketua RT dan warganya agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengindahkan SE Walikota perihal sampah.

Kali ini, median jalan Hibrida sudah lagi tak dipenuhi sampah melainkan dipenuhi berbagai tanaman untuk membuat pemandangan sepanjang jalan menjadi indah.

Sementara itu, Ketua RT 11, Kelurahan Sido Mulyo Tani Wijaya mendukung penuh upaya pemerintah untuk membuat bersih kawasan sepanjang median jalan Hibrida.

“Kami sambut baik upaya ini, sebagai bagian Kelurahan Sido Mulyo dan Pemkot Bengkulu kami siap mengindahkan seluruh aturan terkait penanganan sampah. Dari RT pun sudah kami lakukan dengan mengimbau para warga agar terus menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Tani.

Sumber : Media Center Kota Bengkulu

Pewarta : Helentri Septiana