Seluma, mediabengkulu.co – Cerita piluh yang dialami Mulyadi (53) dan anaknya Indi Supriadi (35), warga Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur, Kabupaten Seluma, yang jadi korban penganiayaan.
Kondisinya kini kian memprihatinkan, keduanya batal dirujuk ke rumah sakit Kota Bengkulu, lantaran terkendala biaya operasi.
Iwan, anak menantu Mulyadi mengatakan kalau kakak dan bapaknya sebelumnya sempat dirawat di RSUD Tais.
Namun terpaksa dipulangkan ke rumahnya karena BPJS Kesehatan yang mereka miliki tidak berlaku dalam perkara ini.
“Biaya berobat kemarin saja kami iuran untuk membayar sekitar Rp 2,5 juta, lukanya sudah dijahit, tapi kalau tidak cepat dioperasi akan cepat membusuk,” tutur Iwan, Selasa (6/8/2024).
Maka dari itu pihaknya sangat membutuhkan uluran tangan dari para derwaman untuk biaya operasi, ditambah lagi korban merupakan keluarga yang kurang mampu.
“Kalau menurut informasi dari dokter RSUD Tais, untuk biaya operasi setidaknya mencapai Rp 70 juta karena korbannya dua orang,” ujar Iwan.
Dari peristiwa itu, Mulyadi mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam di bagian lengan atas, lutut kiri dan punggung tangan kanan.
Sedangkan Indi Supriadi mengalami luka robek di bahu depan dan patah pada bagian telapak tangan kanan serta ada jari yang putus.
Bagi para dermawan yang ingin membatu bisa langsung datang ke rumah korban di RT 1, RW 1, Kelurahan Sembayat.
Atau transfer ke rekening BRI 569301018173536 atas nama Nana Kusmita Sari, dan narahubung 0852 7323 7450.
Laporan: Alsoni Mukhtiar // Editor: Sony