Eksistensi Alat Musik Khas Bengkulu Dol dan Tassa

Penulis: Raihan Fansy Kautsar – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu

INDONESIA sebagai negara yang memiliki berbagai macam budaya yang unik menjadikan negara kita sebagai negara yang kaya akan budaya. Lebih dari 1300 suku yang berbeda di Indonesia yang mana memiliki keunikannya masing-masing.

Banyak sekali perbedaan budaya yang menjadi ciri khas dari masing-masing etnik. Sebagaimana yang telah diketahui, keunikan dari suatu wilayah bisa dilihat dari bahasa, tradisi, makanan ataupun alat musik.

Di Bengkulu, lebih tepatnya ketika awal bulan Muharram yaitu tepat pada tanggal 1-10 Muharram rutin dilaksanakannya tradisi Tabot yang mana identik dengan alat musik pengiringnya yaitu Doll dan Tassa.

Namun disini eksistensi yang diketahui oleh masyarakat luas hanyalah Festival Tabot itu sendiri tanpa mengenal lebih lanjut alat musik yang menjadi instrumen pengiring Festival tersebut.

Doll adalah merupakan alat musik khas Bengkulu yang berbentuk gendang besar dan terbuat dari bagian bongkahan besar akar pohon kelapa dan bagian atasnya di tempelkan kulit sapi/kerbau.

Dan Tassa merupakan alat musik tambahan yang biasanya mengiringi Doll, Tassa merupakan alat musik yang berbentuk seperti Rabanna namun berbentuk lebih besar dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan potongan bambu kecil.

Eksistensi alat musik tradisional dari Bengkulu ini belum diketahui banyak kalangan tepatnya pada masyarakat Indonesia ini sendiri.

Minimnya penyebaran informasi terlebih lagi ke kanca nasional ataupun Internasional membuat orang belum tau bahwa Doll dan Tassa merupakan alat musik yang berasal dari Provinsi Bengkulu.

Banyak pentas seni nasional yang dilakukan dan alat musik Doll dan Tassa juga dimainkan di dalam pentas seni tersebut, namun informasi yang disalurkan kepada kalangan umum masihlah kurang.

Oleh sebab itu, sebagai masyarakat Bengkulu sebaiknya untuk giat melestarikan dan menyebarkan pengetahuan tentang keunikan adat Bengkulu terlebih dengan alat musik khasnya.

Ketika masyarakat luas telah mengetahui akan adat Bengkulu maka hal tersebut akan memberikan feedback positif kepada Provinsi Bengkulu. Hal tersebut akan memicu akan kesadaran masyarakat luas untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Bengkulu.

Hal kecilnya seperti berikut, ketika orang-orang tahu Festival Tabot dan alat musiknya yang khas yaitu Doll dan Tassa maka orang yang penasaran dengan budaya Bengkulu akan mencari informasi dan memicu turis Nasional ataupun Internasional untuk berkunjung ke Provinsi Bengkulu.

Alat musik Doll dan Tassa juga bisa menjadi ciri khas dari Provinsi Bengkulu, bukan hanya bunga Rafflesia Arnoldi yang dikenal dan menjadi simbol dari Provinsi Bengkulu, tetapi tradisi adat dan alat musik juga bisa menjadi tombak yang menjadi identitas Bengkulu ke kanca yang lebih luas lagi.

Kesadaran diri masyarakat Bengkulu merupakan harapan terbesar untuk mewujudkan hal tersebut. Banyak cara untuk tetap konsisten dengan budaya sendiri, hal tersebut bisa dimulai dari diri sendiri.

Dengan cara bangga akan keunikan yang dimiliki oleh daerah kita dan melestarikan apa yang telah kita punya sebagaimana tidak melupakan ciri khas masyarakat Bengkulu.

Keterangan : Artikel ini ditulis Oleh Raihan Fansy Kautsar – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu