BENGKULU, mediabengkulu.co – Sejak tanggal 5 April 2022 dilantik menjadi Direktur Utama Rumah Sakit M.Yunus Bengkulu, dr. Anjari Wahyu hingga kini belum terima gaji selama lima bulan.
Sekprov Bengkulu Hamka Sabri kepada wartawan beberapa waktu lalu membenarkan belum dibayarnya gaji Dirut RSMY .
“ Memang gaji tersebut belum dibayarkan yang bersumber dari APBD, karena harus jelas payung hukum untuk pembayaran gajinya. Tapi untuk pendapatan yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu sudah ada. Untuk besaran pendapatan yang bersangkutan dari BLUD ini, tergantung dengan tinggi rendahnya pendapatan RSMY,” tegas Sekprov Hamka pada Senin 22 Agustus 2022.
Dikatakannya, saat ini juga memamg belum ada payung hukumnnya, dan Pemprov sudah melakukan tindaklanjut dengan melakukan studi banding ke Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung. Dimana rumah sakit tersebut untuk Dirutnya juga merupakan dari non ASN.
“Bagaimana kita bisa bayarkan gaji yang bersumber dari APBD, kalau payung hukumnya tidak ada. Jadi tunggu dulu hasil lanjutan study banding,” ujar Hamka Sabri.
Kapan akan dibayarkannya gaji Dirut RSMY tersebut ? Menurut Hamka Sabri belum bisa memastikan kapan pembayaran gaji tersebut, karena masih menunggu regulasi yang lagi dibuat.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi S. IP, MM Sangat menyayangkan masalah gaji Dirut RSMY belum dibayarkan. Mengingat disisi lain dituntut kinerja RSMY lebih baik lagi, namun haknya malah belum dipenuhi.
Seharusnya persoalan gaji untuk Dirut RSMY dari kalangan non ASN, sudah dipersiapkan sebelum lelang jabatan dilakukan.
Tapi masalah itu sudah terjadi, namun demikian Edwar mememberikan solusi. Sebenarnya juga tidak susah, dan tinggal Gubernur meng-SK-kan dan kemudian membuat Pergub untuk besaran gajinya.
“Dalam penyusunan Pergub dimaksud, tetap mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan No 361 tahun 2016. Besaran gaji Dirut RSMY yang dimaksud, juga harus disesuaikan dengan kemampuan daerah,” demikian Edwar Samsi. (Adv)
