Rejang Lebong, mediabengkulu.co – Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, kebutuhan masyarakat akan gas elpiji subsidi diperkirakan akan meningkat.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I DPRD Rejang Lebong, Pera Hariyani, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebihan terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kg di wilayah tersebut.
“Masyarakat jangan panik. Tidak perlu menumpuk gas elpiji terlalu banyak untuk kebutuhan sehari-hari,” kata dia.
Menurut Pera, kelangkaan yang terjadi saat ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, sementara stok gas elpiji 3 Kg sebenarnya cukup.
“Stok itu sebenarnya cukup, tetapi karena menjelang bulan puasa dan lebaran ini saja, kebutuhan jadi meningkat,” ungkap dia.
Pihaknya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan terus berusaha melakukan mitigasi untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 Kg tetap aman selama Ramadhan dan Idul Fitri.
“Siang ini, kami Komisi II akan menggelar hearing dengan mitra Disperindag dan Bulog. Untuk harga beras masih stabil, sementara harga gas elpiji 3 Kg di pangkalan kisaran Rp 20 ribu,” ujar Pera Hariyani, dalam pesan WhatsApp, Senin (24/2/2025).
Pera menegaskan bahwa pihaknya bersama Disperindag akan terus memantau harga gas elpiji 3 Kg, baik di pangkalan maupun di warung-warung.
Serta akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terbukti menjual gas dengan harga tinggi di atas HET yaitu harga eceran tertinggi berdasarkan SK Gubernur Bengkulu.
“Harga gas elpiji 3 Kg di pangkalan sekitar Rp 20 ribu. Tapi yang disayangkan harga bisa bervariasi dan tinggi ketika sudah sampai ke warung-warung. Kami bekerja sama dengan Disperindag akan terus memantau harga. Jika ada pangkalan yang menjual harga tinggi, akan ada sanksi,” tegas Pera.
Pera juga menyebutkan bahwa panic buying menjadi salah satu penyebab kelangkaan gas elpiji 3 Kg, mengingat adanya peraturan yang melarang warung dan pengecer untuk menjual gas melon.
Pangkalan elpiji 3 Kg hanya diperbolehkan menyalurkan gas kepada pengguna langsung, seperti rumah tangga, usaha mikro, petani, nelayan, dan sasaran yang telah ditentukan.
Laporan: Yurnal // Editor: Sony