Program ngeteh ini merupakan suatu terobosan yang dilakukan di bulan ramadan, yang mana nantinya akan ada narasumber-narasumber yang menarik dengan berbagai ilmu, informasi, pengalaman terkait hidayah di dalam perjalanan hidupnya.
Edisi pertama, Diskominfosan mengundang salah satu Ustaz yang sudah melalang melintang berdakwah di Indonesia bahkan ke negara tetangga pun telah banyak ia jelajahi.
Sosok tersebut ialah Ustaz Saeed Kamyabi, Namanya mungkin masih terdengar asing bagi warga Bengkulu. Ia adalah pengurus Gerakan Memakmurkan Satu Juta Masjid di Indonesia (Gemasajid) dan ia juga merupakan pendiri Kamyabi Homeschool.
Kali ini, Rabu (21/4/2021), dipandu oleh host, Ustaz Saeed Kamyabi akan menjabarkan beberapa kisah, cerita bahkan pengalaman sesuai dengan tema yakni “Menjemput Hidayah di Kota Religius” yang berlangsung di ruang Monitoring Center Kantor Diskominfosan.
Saat pembuka, Ustaz Saeed menuturkan ada banyak sifat manusia ketika menerima hidayah, dari yang menerima dengan hati yang bersih hingga enggan dengan hati yang menolak.
“Ada beberapa sifat dalam hati manusia ketika mendapat hidayah. Pertama, ada yang suka cahaya hidayah datang kepada dirinya, menerima dengan penuh kebahagiaan dan hati yang bersih. Sedangkan yang benci akan menolak hidayah tersebut walaupun dengan berbagai cara telah datang ke padanya. Bagaikan manusia yang sakit akan hal kebaikan dan ia menutup mata seakan-akan tak tau bahwa hidayah menghampirinya,” jelas Saeed.
Bahkan, Saaed mengatakan apabila manusia menerima hidayah dengan hati yang bersih dan meyakinkan diri untuk lebih meningkatkan ketaqwaan dan keimanan, mereka akan gelisah apabila sehari tidak bertemu Al-Quran, melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, membaca hadits, tidak salat lima waktu. Mereka akan merasa bersalah dan meminta maaf kepada Allah atas kekhilafannya meninggalkan ajarannya.
Setelah itu, Saeed menjabarkan poin-poin penting dalam mencari hidayah Allah SWT.
“Siapa yang bersungguh-sungguh dan hendak susah diri saat mencari hidayah maka Allah akan janjikan untuknya pintu hidayah serta keberkahan di dalamnya. Karena perlu kekuatan dari Allah untuk mendapatkan petunjuk taufik dan hidayah yang saling berkaitan agar dapat menjalankan ajaran Allah SWT,” tambahnya.
Untuk diketahui, taufik ialah bimbingan Allah SWT yang dapat mengantarkan hamba secara langsung pada segala hakikat kebaikan yang ada. Allah lembutkan hatinya dan mudahkan langkahnya untuk datang ke pengajian. Sedangkan, hidayah itu merupakan petunjuk dari Allah SWT yang mengarahkan hambanya pada hakikat kebenaran.
Selain itu, Saaed menceritakan dimana letaknya hidayah dan siapa yang berperan dalam merangkul hidayah.
“Letak hidayah ialah dalam hati. Sama-sama kita ketahui hati manusia ini unik, hati sama dengan wajah, disana ada matanya, ada mulutnya. Untuk itu, kata yang berasal dari suara hati bisa ditinggikan dan direndahkan bahkan bisa dilapangkan, disempitkan dan dilembutkan sesuai dengan diri kita sendiri,” tuturnya.
Sehingga, nabi diwaktu dahulu mengajak seluruh umat manusia membuka hati agar mendapatkan hidayah Allah SWT dan apabila hatinya ada tetapi mata hatinya tidak dibuka tidak akan mendapatkan hidayah.
Seperti di Kota Bengkulu, Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi mengajak seluruh umat muslim di kota untuk sama-sama mencari hidayah agar ketaqwaan dan keimanan dalam diri semakin meningkat, hidup semakin makmur.
“Seperti yang kita ketahui, Kota Bengkulu telah dikenal sebagai kota religius dan bahagia. Mulai dari masjid buka 24 jam dengan amalan-amalan nabi, peduli janda, peduli anak yatim dan yang lainnya. Banyak jalan menuju hidayah disini, teruslah berdoa kepada Allah agar diberikan jalan menuju kebenaran,” jelasnya.
Terakhir, Saeed mencontohkan alun-alun berendo di Majid At-Taqwa. Kehadirannya membuat antusias masyarakat semakin meningkat mengunjungi masjid At-Taqwa dan baiknya lagi para pengurus masjid At-Taqwa terus mengajak masyarakat berbondong-bondong untuk memakmurkan masjid dengan amalan-amalan nabi.
Sumber : MC Kota Bengkulu
Pewarta : Helentri Septiana