banner 1000x250

Datangi DPR, Minta Irigasi Bendung Di Buka Enam Minggu

MEDIABENGKULU.CO- Gejolak ancaman kekeringan dengan penutupan saluran irigasi Bendung Seluma sejak 1 Agustus hingga akhir Desember mendatang mulai mencuat. Hal itu ditandai dengan kedatangan 6 orang perwakilan petani yang mendatangi DPRD Seluma pada Kamis (8/8) pagi yang berorasi dan membawa spanduk karung goni bertuliskan protes.

“Petani meminta DPRD untuk memfasilitasi keluhan kepada pihak Balai Sumatera VII untuk membuka bendungan selama 6 minggu”  sampai Samsir Ardi (58), salah seorang petani pengguna saluran irigasi, Kamis (7/8).

Petani juga mendesak anggota DPRD Seluma jangan hanya datang duduk dan diam saja, tanpa mau memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Giliran mau nyalon berjanji memperjuangkan masyarakat,” katanya.

Selain memasuki musim kemarau, ratusan hektar tanaman padi petani terancam gagal tanam.

“Ini bagian dari menyengsarakan petani. Harusnya tidak dilakukan pengeringan global,namun dapat dilakukan secara bergantian. Contohnya, siapkan dulu material bangunan, dan aliran air dapat di hidup matikan secara bergantian, tidak langsung dimatikan secara total,” kata Bustan Dali, pengguna air irigasi.

Ia mengatakan, tidak hanya mengancam sawah petani, kebijakan pihak balai sumatera VII juga merugikan pemilik ternak ikan.

“Tanaman cabai saya terancam rugi puluhan juta rupiah.Modal tanam saya saja sudah hampir sekitar Rp 50 juta,” kata dia.

Sementara terkait adanya sosialisasi rencana pengeringan saluran irigasi oleh pihak terkait bebeberapa waktu lalu, menurut dirinya hal itu dilakukan sepihak. Pasalnya,dirinya juga mempertanyakan legalitas kelompok tani yang diundang dalam musyawarah rencana pengeringan itu.

“Mereka yang diundang itu siapa dan legalitasnya bagaimana ?  Banyak diantara mereka yang terdiri dari oknum LSM yang tak memiliki sawah, bahkan saat proyek pembangunan irigasi, merekalah yang dapat lokak proyek,” sampainya

Pewarta : Asnawi

Editor : Trisno Susilo