Bengkulu, – Program Gerakan Peduli Siswa (GPS) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengalami kekendoran pelaksanaanya di era pandemi Covid-19.
Program yang digagas Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi ialah suatu gerakan yang mengajarkan kepedulian kepada teman se-sekolah yang sedang kesulitan. Program ini dikemas melalui infaq sukarela siswa di setiap sekolah yang ada di Kota Bengkulu, kemudian dikelolah langsung oleh siswa dengan diawasi oleh guru dan digunakan untuk membantu teman satu sekolah atau sekolah lainnya yang tidak mampu.
Ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bengkulu Rosmayetti saat diwawancara, Rabu (32/3).
“Memang selama pandemi program GPS mengalami kekendoran. Hal ini juga dikarenakan situasi belajar dari rumah, jadi pihak sekolah juga tidak maksimal menjalankan program ini,” jelas Rosmayetti.
Kini, beberapa sekolah SD, SMP se-Kota Bengkulu telah melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, besar kemungkinan program GPS akan kembali dijalankan dengan menyesuaikan situasi.
“Sudah kita imbau kepada pihak sekolah, insya allah akan berjalan lagi seperti biasanya,” tambahnya. (Mc)